Rin met Shessomaru
Terlihat Inuyasha mencium sesuatu. “ Ada apa Inuyasha?”
tanya Kagome. “ Sepertinya ada Shessomaru,” jawab Inuyasha sambil menolehkan
pandangannya keluar. Yaa...memang Shessomaru sibuk berkelana untuk mengekspansi
wilayahnya, Lord Shessomaru ditemani di kerdil Jaken. Meski begitu, dia tetap
ingat gadis kecilnya, Rin yang kini dia tinggalkan bersama nenek Kaede.
“ Lumayan lama kita tidak berjumpa dengan Shessomaru. Apa
kau tidak kangen dengan kakakmu Inuyasha. Tidak mungkin dia mampir kemari. Apa
tidak sebaiknya kita berkunjung ke nenek Keade?”, ajak Kagome. “ Woi, kangen
katamu? Apa aku tidak salah dengar? Masih banyak hal yang harus aku lakukan dan
pikirkan daripada hanya sekedar kangen sama dia?” selorohnya dengan masam
sambil merebahkan diri ke lantai. Mungkin kecapekan. Kagome berjalan ke arah
dapur. Entah apa yang akan dilakukan oleh calon ibu muda itu, sang suami pun
hanya cuek.
Kagome keluar dari dapur sambil membawa beberapa box
makanan. , sambil berteriak “ Inuyasha, apa kau tidak kasihan dengan istrimu
ini?”
“ apa yang akan kau lakukan dengan kotak itu heiii Kagome?”
“ ahhh...Inuyasha....ini kesempatan langka. Mengapa kita
tidak mencoba untuk mempererat persaudaraanmu dengan Shessomaru? Dia kan
satu-satunya saudara yang kamu punya.” Jawab Kagome datar.
“ Haahhhh Kagome, bicaramu seperti pertapa bijak saja.”
“ Jadi kamu ingin tetap disini? Baiklah....tapi mungkin aku
tidak akan kemari lagi. Pulang ke zamanku saja.”
“ Aaaapaa....kau ini....” Dia pun tergopoh-gopoh menyusul
Kagome.
***
“Kami datang”.....oh...sambutan yang masam dari kakak ipar,
pikir Kagome. Gadis yang beranjak dewasa
itu segera menyadari raut muka tuannya yang tak enak itu, berlari kecil
mendekati Kagome. “ Ahhh...Kagome-sama, selamat datang. Ngomong-ngomong, apa
yang ada di kotak itu?”
“ Ahhh Rin-chan, aku bawakan makanan.”
“ Waa...enaknya.... “. Merekapun menyiapkan makanan untuk
makan malam
Dingin sekali kedua kakak beradik itu, pikir Kagome. “ Woii
Shessomaru”, panggil Inuyasha. Shesshomaru beranjak keluar, menikmati udara
malam sambil menatap bulan purnama.
“ Kagome-sama, sudah mulai matang. Aku siapkan alat makan,”
ujar Rin-chan
Mereka beranjak ke tempat makan. Tatami dan meja sudah
disiapkan oleh Nenek Kaede. Aroma makanan menyeruak dari dapur. Sementara,
kedua kakak beradik masih beku. Dimana si kerdil Jaken? Oh....dia berada di
halaman, bertingkah seperti pengawas....padahal apa yang dilakukannya tidak ada
nilainya sama sekali di mata tuannya itu.
“ Semuanya mari makan.” Teriak Rin-chan. Nenek Kaede dan
Kagome sudah menunggu. Inuyasha beranjak masuk tapi Shesshomaru masih di luar.
Tanpa disuruh, Rin-chan berlari kecil keluar, mengajak
Shessomaru untuk makan bersama.
“ Shessomaru-sama kita masuk saja...semua menunggu,” tanpa
disadari tangan Rin-chan menggapai tangan Shessomaru. Hangat sekali, pikir Rin.
Rin masih merasa dirinya seperti anak kecil, dengan santai dia berbalik
sementara tangan Shessomaru masih di genggaman.
“ Rin. Tunggu.”
“ Shesshomaru-sama....”. Muka kedua makhluk yang berbeda itu saling beradu.
Shessomaru mendekatkan mukanya ke arah Rin.
“ Aku harus segera pergi. Ada hal penting yang harus aku
lakukan. Ini kimono untukmu.”
Sebuah kecupan mendarat di bibir Rin-chan. Mukanya merah.
Sejenak ia merelakan tubuhnya merebah di dada Shesshomaru yang hangat. Perlahan
mereka melepas pelukannya.
“ Terima kasih Shessomaru-sama. Aku pasti memakainya,”
jawabnya sambil tersenyum.
“ Kau pasti kelihatan cantik Rin-chan. Sampai jumpa bulan
depan.” Shessomaru mengusap pipi Rin, dan terbang menghilang ke awan....”
“Sayonaraaa”...lambai Rin. Diapun masuk sambil meneteng
kimono barunya.
“ Ohhhh...kukira Shessomaru mengajakmu...” Inuyasha
berseloroh
“ Inuyasha!!!!””””
“ Aah...Rin-chan..pasti kimono. Kelihatannya cantik,” seru
Kagome
“ Ngomong-ngomong, kenapa mukamu merah seperti itu?” tanya
Kaede
“Ahhh...Kaede...kenapa masih kau tanyakan itu. Rin kan sudah
dewasa...jadi sudah.....”kata Inuyasha.
“ Inuyasha!!!!!...OSUWARI”
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar