Setiap sore si ucrit sudah duduk manis di depan layar kaca ditemani dengan malkist kesukaannya. Apalagi kalau tidak untk menonton kartun kesayangannya di channel swasta. Sungguh, betapa kreatifnya RTv menggaet pemirsa militan dengan menayangkan kartun dari sore hingga waktu tidur malam tiba. Daan karena televisi sudah dimonopoli, mau tak mau, kami golongan tua ikut nonton. Yah, nggak apa-apa si daripada nonton sinetron yang isinya iri, dengki atau berita hoax tendensius yang hanya menyulut emosi .
Salah satu kartun favorit adalah Tayo, dengan lagunya “hai Tayo, hai Tayo, dia bis kecil ramah”. Dari lagunya saja sudah ketahuan kalau Tayo adalah sebuah bis. Dia tak sendiri, masih ada teman sesama bis seperti Ghani, Rogy, dan Cito.
Diceritakan bahwa mereka adalah sekumpulan bus yang mengangkut penumpang di suatu kota. Tidak perlu heran apalagi bertanya-tanya tentang logika di sini. Jelas, kartun ini di luar nalar manusia, bis bisa ngomong dan melaju tanpa adanya sopir. Kalau di dunia nyata sudah pasti itu adalah bis setan yang disempurnakan dengan diamnya penumpang dan pakaian yang serba putih.
Kembali ke Tayo, tontonan ini mengajarkan kita saling tolong-menolong, menghargai dan jauh dari dengki. Di situ tak terlihat bus yang menerjang kejar setoran melainkan bus ramah, saling menyapa yang selalu ditunggu-tunggu oleh anak TK. Sinergi yang bagus antara bus dan penumpang karena sadar akan saling membutuhkan. Karena ini memang untuk anak-anak, tentu saja tidak terdengar kata-kata umpatan seperti brengsek, sialan, kampret dan lain-lain layaknya sopir metro mini. Sungguh gambaran yang indah agar anak-anak cinta dengan transportasi publik, eaaa.
Selain itu, dengan adanya tokoh Hanna, kita jadi tahu bahwa profesi tak hanya melulu pilot, pramugari, dokter ataupun suster. Ya, Hanna adalah montir yang selalu ceria, ramah dan ringan tangan. Dia adalah sosok pekerja keras yang tak hanya mengandalkan dan mengeksplore body seperti di kisah “ montir-montir cantik”.
Tayo begitu safe untuk pemirsa anak-anak. Tak hanya bicaranya yang sopan, suka menolong tapi juga (sepertinya) jauh dari yang katanya konspirasi. Tidak ada bentuk yang nyleneh seperti sosis, tak bercelana kayak si pooh atau hanya kemben seperti Ariel Tatum eh Mermaid maksudnya.
Hanya saja, karena buatan asing, jelas tidak ada dakwah seperti ucapan Assalamualaikum atau doa naik kendaraan.
nulis iku piranti tilas. Menulis itu meninggalkan jejak. Membaca dan menyebarkan ilmu itu mulia tapi jika sengaja melanggar hak cipta itu dilarang agama.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
English_6thGrade_#4
Cross a,b,c or d of the right answer! 1. Kim :................? Ran: I am twelve a. How are you ...
-
“Depth of friendship does not depend on the length of acquintance” (Rabindranath Tagore) Homo Homini LuPUS, begitulah para ahli menerj...
-
Dari judulnya kok sepertinya artikel ini mencari pembenaran atau sekedar menceritakan pengalaman pribadi, halahhh.....Bisa ditebak, b...
-
Background of the study Learning process is sometimes boring. Therefore, teacher needs to refresh the students so that they can en...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar