Masya Allah, saya bingung bagaimana mengawali
tulisan ini. Sebenarnya tulisan ini adalah lanjutan kemarin, curahan tentang
kepergian orang yang saya respect.
Apabila seorang muslim meninggal, terputuslah segala
amalnya kecuali :
1. Anak
sholeh yang mendoakan orang tuanya
2. Ilmu
yang bermanfaat, dan
3. Amal
jariyah
Semoga rahmat almarhum senantiasa tercurah sehingga
lapanglah, teranglah kuburnya. Aamiin.
Selang kira-kira empat puluh hari, istri beliau
pulang kampong. Ya….saya sudah tebak-tebak buah manggis, tentang agenda beliau.
Bisik-bisik, saya mendengar, beliau akan pergi ke sebuah kota di Jawa Timur.
Saya tidak berkomentar banyak akan hal ini. Beliau, seorang ahli ibadah, lebih
mantap malah, tapi di sisis lainbeliau juga masih percaya dengan klenik. Masya
Allah, sungguh, selemah-lemahnya iman, adalah melawan dengan hati. Itulah saya.
Sekembalinya dari kampung, awalnya biasa saja, tidak
ada yang aneh. Hingga saat maghrib, beliau melempar-lempar kacang hijau.
Apapula ini, apa maksudnya, daripada dilempar, mending dimasak jadi bubur
kacang hijau, ya kan. Saya hanya bisa ngoceh dalaam hati. Sholatmu, puasamu,
serasa tak berguna. Apa hal tersebut termasuk musyrik? Na’udzubillah. Bukankah,
saat kita mempercayai dukun, paranormal, atau apalah itu sebutannya , segala
amal ibadah tertolak selama 40 hari……?????
Yang lebih menggetarkan lagi, saat malam merangkak
naik, saya melihat ada semangkuk air, berwarna putih, entah warna darimana,
seperti tepung, didalamnya ada kembang, halah, mistis sekali….
“Tidaklah seorang muslim menanggung dosa muslim
lainnya”. Jika memang dengan omongan tidak mempan, ya mungkin hanya dengan hati
kita, meskipun kadang nyesek. Ya Allah, semoga segera diluruskan jalannya.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ لا
يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ
يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa
yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”
(an-Nisaa: 48)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar