Bertualang dengan rasa
Kemarin sore ceritanya mencoba kuliner yang belum pernah
dicicipi. Berawal dari penasaran dengan barang jualan teman, ceileee….kemarin
baru saja menyantap bandeng rorod. Wow, apa itu???? Idih, jadi promosi lho.
Bandeng rorod adalah bandeng yang diolah sedemikian rupa dicampur dengan telur
dan rempah-rempah pilihan. Oh, ya satu lagi, bandengnya sudah dihilangkan dari duri-durinya yang lebat nian (ini nih,
yang banyak bikin orang males menyantap bandeng yaitu karena durinya yang wow).
How about the taste??? Yummy, rasanya gurih-gurih pedas
gimana gitu. Lidah saya sih, cocok-cocok saja, Cuma mungkin enggak ramah buat anak yang masih ucrit karena lebih
spicy gitu. Basically, rasanya mirirp-mirip sosis gitu deh. Memang sih, untuk yang
baru pertama kali agak sedikit gimana di lidah.
Gizi?? Gak usah
ditanya. Ikan lebih dianjurkan karena kandungan omega 3 nya yang tinggi, dengan
lemak yang lebih ramah daripada ayam pedaging. So, siapa takut….sudahkah kamu makan ikan hari ini????
Wed, 04.
Lagi-lagi,
masih kuliner. Berhubung penulis suka makan dan penasaran dengan masakan yang
masih newly come. Ceritanya, di jalanan tempat orang-orang biasa menghabiskan
sore, ada tukang jualan baru. Namanya seblak. Dari Bandung katanya. Dagangnya dengan
gerobak.
Pas pertama
kali menyantap…..hummmm…..rasanya seperti cap cay dicampur dengan bakmi nyemek
dan harum rempah. Rasanya pedas hangat dengan aroma kencur yang menyengat. Memang
pas untuk daerah dengan udara dingin booo…..
Memangnya apa
saja sih yang ada di seblak itu? Ada mi tiaw, krupu basah, cacahan kol, toge
dan kocokan telur. Dasarnya saya ini anti mencela makanan, di lidah sih, okey
saja. Kuliner ini sangat cocok dinikmati ketika cuaca dingin, habis hujan. Selamat
menikmati yaaaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar