Hemmm.....tak terasa, sudah sepuluh hari aku tinggal di era
modern ini. Tak banyak yang berubah, tapi setidaknya, kerinduanku dengan
keluargaku terobati. Sama sekali tak pernah terbayang kalau kehidupanku bakal
seperti ini, anyway.....aku menikmatinya.
“ Kagome, apa saja yang akan kau bawa?” tanya ibu.
“ Nanti akan kusiapkan sendiri ma. Inuyasha belum pulang
kan?”
Hhh...hhhh, lelaki itu, makin betah saja sepertinya sejak
membantu kepolisian Jepang. Aku beranjak dari tempat tidur. Aku mengambil
ranselku dan mulai berkemas. Bukan baju yang aku bawa, tapi kebutuhan-kebutuhan
praktis seperti sabun, minyak, dan snacks. Barang-barang seperti itu mana ada
di zaman Inuyasha. Rencananya kami akan kembali besok.
Tak berapa lama.....
“Tadaima...”
Aahh....dia pulang akhirnya. Aku segera menyiapkan air
hangat untuk mandi dan membantu ibu menyiapkan makan malam. Kata ibu, malam ini
makan besar, karena besok aku sudah kembali ke desa Inuyasha dan bertepatan
dengan tahun baru. Sebenarnya Inuyasha menasehati untuk di kamar saja, tapi
aahhh...itu terlalu berlebihan pikirku. Aku kerjakan selama aku merasa
baik-baik saja.
Makan malam siap. Udon, sushi, ramen dan yang lain sudah
siap. Ah, iya, aku juga jangan lupa untuk memperingatkan Inuyasha, makanan apa
yang sebaiknya ia hindari. Huffttt...anjing sih, jadi enggak begitu doyan
pedas.
“ Itadakimass...”
Kami makan malam bersama. Lahap sekali Inuyasha, sedangkan
anggota keluarga yang lain hanya tersenyum.
“Oh ya, Inuyasha, mungkin malam ini kamu akan terjaga”
“ Kenapa Kagome?”
“ Oniichan, malam ini malam tahun baru. Biasanya banyak
orang yang terjaga sepanjang malam sambil menyalakan kembang api.” Jawab Sota
“ Kembang api?”
“ Yaaa.....tadi aku sudah membelinya beberapa ikat. Nanti
bisa kita nyalakan menjelang tengah malam.”
“ Ahhh, Sota, kenapa tak kau nyalakan di pusat kota saja?
Kakek butuh istirahat.
“ Yaahh...padahal aku mau tunjukkan ke kak Inuyasha, kembang
api terbaru.”
“ Inuyasha...tambah makannya ya.” Ibu sengaja memotong
pembicaraan kami agar tidak terjadi pertengkaran.
Selepas makan malam, kami berada di depan tivi. Kebetulan
salju di awal tahun ini tidak begitu tebal, jadi banyak orang berlalu lalang.
Aahh....lebih baik kan di rumah saja, sambil menghimpun tenaga untuk besok
pagi. Pasti banyak orang mengunjungi kuil untuk berdoa di kuil kami.
Dimana Inuyasha???...oh...ternyata membantu kakek di
belakang menyiapkan fasilitas untuk besok, termasuk pernak-pernik untuk berdoa
dan souvenir untuk di jual. Kurasa tidak perlu lagi menceritakn padanya tentang
kegiatan besok pagi. Pasti ia sudah tahu dari kakek.
Ouhhh.....yawning, aku menguap, mataku mulai lelah. Aku putuskan
untuk naik ke kamarku. Sengaja aku buka korden kamarku agar bisa menyaksikan
salju yang turun, meski tak begitu tebal. Di ujung sana terdengar teriakan
orang, klakson ada pula yang menyalakan kembang api. Hhh....aku tak perlu
menyiksa diri dengan terjaga sepanjang malam..puk puk Kagome....
***
“ Uhh...Inuyasha....kau mau tidur juga?”
“ Anuu...apa kau ingin melewatkan malam tahun baru ini
begitu saja?”
“???? Maksudmu???”
“ Di luar sudah mulai ramai. Lihatlah...”
Hemmm....ngomong aja kalau kau ingin main kembang api,
gumamku.
“Hufttt.....baiklah....tapi di balkon saja ya.....”
Aku buka jendela dan duduk di balkon, tentunya dengan mengenakan
setelan berbulu. Di luar mulai berisik. Terlihat kembang api dari pusat kota. Pengin
sih....tapi malas...
Menjelang tengah malam, Inuyasha membawakanku segelas susu.
“ Wooowww Kagome, indah sekali kembang api itu. Apa kita
bisa membawanya ke zamanku?”
“ Ohhh..Inuyasha, kau kan bisa buat sendiri dengan
pedangmu...” gerutuku
“ Tapi Tessaiga bisa membahayakan. Ya...ya kita bawa Kagome...sekalian menghibur si
kembar dan Shippo.”
“ Ohhh...terserah kau saja...”
Inuyasha mendekat. Suasana menjadi semakin hangat. Tepat tengah
malam...dengan petasan dan kembang api terbaik....wajah kami beradu, diikuti
dengan bibir....Inuyasha....tetaplah berada di sisiku...Aishiteruu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar