Inuyasha in the modern world #2
Malam yang berisik. Terdengar suara kereta api dan suara
Sota yang riuh menonton acara komedi. Aku baru saja menikmati makan malamku
bersama keluarga yang selama ini aku rindukan. Aahh.....lelah sekali....dimana
Inuyasha? Aku buka jendela kamar, kulihat sedang asyik bermain dengan Buyo di
luar. Hhh.....anjing bisa juga bersahabat dengan kucing.
Aku rebahkan badanku di kasur yang selama ini aku
tinggalkan. Empukknyaa...di era feodal
aku jelas tidak pernah merasakannya. Tidak peduli, apa yang Inuyasha
lakukan di luar sana, kucoba bersenang-senang sendiri. Entahlah....akhir-akhir
ini aku mudah lelah dan pusing, jadi memutuskan untuk di kamar...daripada
mengikuti Inuyasha yang kadang-kadang menguras tenaga. Memang sih...ini belum
terlalu larut, tapi....mataku mulai terpejam.
“ Kagome...!, apa kau tidak mau sarapan dengan kami?” Terdengar teriakan ibu. Aku segera beringsut
dari tempat tidur. Kusibakkan selimut, tapi.....tunggu dulu. Di mana Inuyasha?
Jahat sekali dia. Oahemmm......aku beranjak dari tempat tidur, kulihat jam
weker di samping ranjang, 07.00.
Kubuka jendela kamar sambil meregangkan tubuhku. “ Iya mama.
Tunggu sebentar.”
Aku turun, menuju ruang makan yang menjadi satu dengan
dapur. Lantas kucuci muka dan duduk. Kulihat Sota dan kakek sudah menunggu.
“ Kakak, kau terlihat pucat. Apa kau sakit?”
“ ahh...tidak, aku mungkin hanya kelelahan. Oh, ya mama, apa
kau tahu dimana Inuyasha?”
“ Oh ya, hampir lupa, Inuyasha pergi bekerja. Tapi tadi pagi
sudah ibu buatkan onigiri untuknya.”
“ bekerja??? Dia tidak bilang apa-apa.”
“ oh....semalam, ada polisi datang, setelah melihat aksinya
di mall kemarin. Mereka mengajak Inuyasha kerjasama. Yah....itung-itung untuk
bayar denda dengan eskalator yang ia rusakkan kemarin”
“ ohh.....”
“ Kagome, hari ini kakek akan medical check up. Bisa
mengantarku?”
“ tentu saja.”
“ ibu juga ingin mengantar. Sebaiknya kita pergi
bersama-sama. Sekalian memriksakan kesehatanmu Kagome. “
“ Iyaaa...” nyengir. Tak lama kemudian Sota pamitan
berangkat sekolah.
***
Aku mandi dan bersiap-siap ke klinik. Yaa...setelah sekian
lama. Hhh....hh...Inuyasha. apa yang kau lakukan dengan mereka? Semoga tidak
memuat kerusakan lagi. Dia memang kuat, tapi overstrong untuk manusia biasa.
Ahhh...asal jangan sampai orang-orang tahu kalau kau setengah siluman, bisa
panjang urusannya.
Kami bertiga pergi ke klinik, menggunakan densha. Tentu
saja, hal ini tak pernah kujumpai setelah sekian lama. Biasanya aku hanya naik
punggung Inuyasha kalau kemana-mana.
“ Tuan Higurashi.” Ohh...kakek dipanggil. Beliau menuju ke
tempat dokter yang memang sudah jadi langganan.
“ Kagome, kamu pucat. Sebaiknya periksa juga ya. Tadi sudah
ibu daftarkan.”
“ Eh...apa...eh iya.” Akupun menunggu untuk dipanggil. Tentu
saja dokter yang berbeda dengan kakek. Pas aku lihat....gelar dokternya, SP.oG.
“ Mama, siapa yang akan memeriksaku.”
“aahhh...Kagome, tentu saja dokter yang dekat dengan
pengantin baru, dokter kandungan”, jawabnya sambil tersenyum tipis. “ Jangan
lupa kau katakan yang kamu rasakan dan sekalian kamu bilang kalau kamu
pengantin baru.”
Setelah cukup lama menunggu, akhirnya aku di panggil juga.
“ Ayoo Kagome,.....semangat.” Huuhh.....mama, perhatian sekali. Memang sih,
akhir-akhir ini aku memang merasa agak berbeda. Sedikit mudah lelah dan peka
terhadap bau-bauan. Pernah aku menyuruh Inuyasha untuk membakar ikannya sendiri
karena aku mual mencium bau ikan tersebut.
Akupun memasuki bilik tempat dokter itu praktek. Aku sampaikan
segala apa yang kurasakan sesuai kata kata mama. Diapun mengukur tensi, suhu
tubuh dann....dia juga bilang aku harus tes urine. Hanya perlu beberapa menit
katanya, sampai ia bilang...
“ selamat nona Kagome. Jaga baik-baik yaa.....sampai
sembilan bulan ke depan. Selamat menjadi calon ibu.” Aku kaget....apa ini
maksudnya....aku....aku hamil. Aku hamil dengan seorang setengah siluman???? Aku
keluar dari bilik, sambil tersipu sipu. Kulihat kakek dan mama menunggu.
“ bagaimana hasilnya Kagome??????” sepertinya mereka tidak
sabar.
“ Ehh....tidak apa-apa mama....aku baik-baik saja,
hanya.....ehmmm.....selamat mama menjadi calon nenek....” jawabku tersenyum. Kulihat
senyum mama dan kakek tersungging....
“ Yucata.....jaga baik-baik calon buyutku ini Kagome,” kata
kakek
***
Kamipun berjalan keluar dari klinik. Mama memberi beberapa
petuah, dan seperti biasa, kakek berbicara tentang jimat-jimat
penyelamatnya.... ah....tak sabar aku ingin sampaikan ini ke Inuyasha dan
teman-teman di era feodal.
***
Setelah makan malam, seperti biasa aku di kamar, menunggu
Inuyasha pulang. Dan....tadaimaaa
“Aku pulang...”
“ Ahhhh Inuyasha, kau pulang juga akhirnya. Bagaimana dengan
kerjamu hari ini? Menyenangkan bukan?”
“ aahhh....duniamu cukup berbahaya juga ya Kagome. Ngomong-ngomong,
apa yang kau lakukan seharian ini?”
“ Aku ke klinik mengantar kakek. Tapi....aku juga ikut
periksa juga.”
“ oh...yaa...”
“ hemmmmehmm...”
“ apa katanya........”
“ Inuyasha............selamat, kamu akan menjadi
ayah........” Inuyasha, terbengong.
“ benarkah?” dia mendekat memegang perutku. Aku tunjukkan
padanya hasil tes..
Dia mulai bingung.
“ Kagome....gomen nasai....apa ini maksudnya?” Oh my godness, aku lupa, dia kan tidak bisa
membaca...
“ INUYASHAAA....surat itu menunjukkan kalau aku hamil...kau
lihat kan, tanda ini....?” ucapku sedikit gerammm...
To be continued......................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar