Ayamku yang Pemurah
( belum bakat fotografi nih )
Ayam-ayamku, ayam ayamku, kau begitu lincah ( lho kok baca dengan nada ayang-ayangku punya dewi-dewi ???:))
Awal Agustus, kami kedatangan anggota keluarga baru. Yapp....sepulang kerja, di tengah malam yang gulita, halah...suami membawa sesuatu, terdengar suara kokokan ayam. Benar saja, suami membawa sepasang ayam, ayam istimewa katanya. Ayam Birma, namanya, tapi saya sendiri enggak tahu apakah itu benar-benar ayam dari Myanmar, negeri Au San Suu Kyi atau bukan.
Awal Agustus, kami kedatangan anggota keluarga baru. Yapp....sepulang kerja, di tengah malam yang gulita, halah...suami membawa sesuatu, terdengar suara kokokan ayam. Benar saja, suami membawa sepasang ayam, ayam istimewa katanya. Ayam Birma, namanya, tapi saya sendiri enggak tahu apakah itu benar-benar ayam dari Myanmar, negeri Au San Suu Kyi atau bukan.
Kalau diitung-itung, pengalaman beternak, jelas, saya lebih
jago dong, wong saya besar di kampung, biasa ngrangsum ayam. Singkat cerita,
ditaruhlah ayam di kandang, yang memang sudah ada sebelumnya. Di depan rumah
teronggok kandang ayam yang kosong, operan dari tetangga yang engga punya space
buat naruh kandang.
Ayam itu diberi pakan modern ( baca: pur ayam), bukan dedak
dicampur makanan sisa seperti ayam kampung pada umumnya. Biasanya kami, eh saya
(karena kenyataannya yang sering ngasih makan yaa saya) kasih makan sebelum
berangkat kerja, di pagi hari, dan ketika pulang. Yang bikin saya haru (idih,
baper), tiap pagi dan sore, pas liat saya, ayam itu lari mendekat J kayak induknya ya
hahahhaa...
Bisa dibilang, ayamku tuh suka sedekah, naahhh looo...kok
bisa??? Tiap kali diberi makan, selalu tidak dihabiskan (berasa emak-emak yang
nyuapi anaknya masih keciil yaa). Ditambah lagi, ia membiarkan “teman-temannya”
ikut nebeng makan. Misalnya, ayam tetangga, burung tetangga, tak lupa
tikus-tikus ikut menikmati.
Boros pur??? So pasti, tapi suami enggak ambil pusing. Apa
katanya? Yaaa....bagii-bagi rejeki. Siapa tahu, dengan memudahkan rejeki
makhluk lain, rejeki kita juga mudah. Eh, tapi bener lho...jadi ngerasa tenang,
pas butuh, pas ada. Allah memang Maha Adil, Maha Pemurah. Dengan membukakan
pintu rejeki ke orang/makhluk lain, pintu rejeki kita akan dibukakan olehNya
dari arah yang tak disangka-sangka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar