Bijak Memilih Sekolah
Semester baru saja usai, tahun ajaran baru masih sekitar
enam bulan lagi, tapi di jalanan sudah bertebaran iklan sekolah, entah itu
terang-terangan open registration, open house atau sekedar trial class.
Ya...pada intinya, tujuannya sama, yaitu menarik siswa baru. Masing-masing
sekolah berlomba-lomba menunjukkan keunggulannya dengan harapan banyak peminat.
Mungkin siswa yang dibutuhkan tidak banyak, tapi dengan banyak peminat, sekolah
juga diuntungkan lho, biasanya lewat penjualan formulir ataupun uang
keikut-sertaan lomba pada acara open house.
Sebagai orangtua, apalagi yang buah hatinya hendak memilih
sekolah untuk tahun pertamanya, harus lihai memilah-memilih. Ada banyak
pertimbangan untuk memasukkan sekolah, tidak hanya asal unggulan, asal mahal
dan sebagainya. Ada beberapa hal yang perlu difikirkan lagi dalam memilih
sekolah, such as :
a.
Jarak
enaknya
sih, jaraknya masih aman, enggak terlalu jauh maksudnya. Kalau jaraknya
lumayan, kan kasihan anak, udah capek duluan di jalan. Apalagi yang tinggal di
metropolitan yang rawan macet. Belum lagi kalau bangunnya mendadak kesiangan,
iyaaa kan. Yaa...yang masih aman sekitar 20 menitan by motor lah, atau 15 menit
jalan kaki, itu masih ditolerir.
b.
Lokasi
Lokasi
ini menjadi penting karena bisa berpengaruh dengan proses belajar anak. Kalau
sekolah itu berada tepat di pinggir jalan dengan lalu lintas yang padat,
hemmm.....mungkin bisa sedikit berisik atau bahkan berpolusi. Kalau sekolah
dekat pasar tradisional, bisa jadi, selain berisik juga agak sedikit kotor,
karena pengaruh pasar. Kalau agak jauh kedalam, lebih tenang dan biasanya lebih
hijau, kondusif untuk belajar anak.
c.
Fasilitas
Ketahui
juga fasilitas yang ditawarkan. Kalau ngomongin soal fasilitas, kebanyakan ya
sekolah swasta dengan biaya selangit jadi juaranya. Eh, tapi jangan salah ya,
banyaknya fasilitas tidak selalu menjamin unggulnya kualitas anak didik. Tentu
saja, kualitas SDM para pengajarnya juga perlu diperhatikan. Tengok saja
siswa-siwanya ataupun alumni. Apakah siswa berteman dengan baik atau terjadi
pem-bully-an, pelecehan ataupun istilah lainnya. Tak hanya sesama teman, bagaimana
attitude siswa dengan guru? Tak jarang, di sekolah mahal, guru malah tidak
begitu dihormati oleh siswa dengan dalih i afford the teachers, lha wong saya
sudah bayar mahal kok. Padahal kan, terhadap guru ada adab-adabnya. Selain
fasilitas, kenali juga beban pelajaran yang diberikan oleh siswa ( pada sekolah
sekolah tertentu, ada muatan lokal yang bisa jadi tidak sama) , seperti apakah
muatan agamanya? Dan lain sebagainya.
d.
Biaya
Nahhh,
biaya ini juga perlu dipertimbangkan, mengingat sekolah tidak hanya untuk
sebulan dua bulan. Kalau ingin memasukkan ke sekolah mahal, pastikan
tabungannya cukup, tanyakan juga untuk pendaftaran awal (yang biasanya mihil)
bisa diangsur, apakah ada program beasiswa, atau keringanan biaya dan
lain-lain. Untuk menjadi baik memang selalu ada modalnya, kata pepatah jawa “
jer basuki mawa bea”.
e.
Kenali Anak
Ini
juga tidak bisa disepelekan, karena yang akan sekolah bukan orang tua tetapi
anak. Untuk hal-hal kecil misalnya, adakah ekskul yang menampung bakat anak?
Apakah anak siap fisik dan mental menanggung beban pelajaran sekian jam,
apalagi full day school ? Kalau yang terakhir ini berhubungan juga dengan kesehatan
si anak yaa.
Nahhh....sudah
siap semua??? Capcuzz deh. Jauh belum tentu bagus, mewah belum tentu
gagah....selamat hunting school yaaa...
cc: picture courtesy google pic
banyak hal yang harus dipikirkn dan dipertimbangkan saat memilih sekolah impian yah mbak? :)
BalasHapusyoiii,...kan semuanya butuh planning, engga grusah-grusuh yaaa, nek aq plan a plan b de el el hhihihii
BalasHapus