Saya, tim pemburu bekas hahahaa.....
Buku lama adalah buku baru bagi mereka yang belum membacanya(Samuel Butler)
Hobi yang universal, bisa dilakukan oleh siapa saja,
kapan saja dan posisi bagaimana saja (halah, ini opo to), salah satunya adalah
membaca. Tua, muda, di rumah, di dalam mobil, di hari yang panas, saat hujan, tua,
muda, berkacamata, asalkan melek huruf, semua bisa melahapnya. Ya, membaca pun
banyak macamnya. Ada yang suka membaca novel, komik, ensiklopedi atau status
misalnya...mueheee. Maksud saya, membaca online-online gitu deh, entah melalui
wattpad, mojok.co atau platform-platform yang menyediakan bahan bacaan gitu.
Dulu, iya dulu sekali, sebelum status di KTP saya
berubah, suka gitu nyambangi toko buku, lapak-lapak, ke perpustakaan ( ini
utamanya nyari pendukung skrepsong ding wkkwkwkk).Gayanya, nabung buat beli
buku, tapi ya dapet juga sih, meski sudah nggak hits, baru dapat.
Namun, seiring berjalannya waktu, keadaan mulai berubah (ciaatttt....deziggg). Ya,
kebutuhan yang dulu sekunder, jadi tersier. Segala yang namanya kebutuhan anak,
mulai susu, baju, gincu (ini emaknya) mulai jadi skala prioritas. Jadi, budget
untuk membeli buku agak dikesampingkan jauh. Toh, waktu membaca juga
nggak terlalu banyak seperti dulu. Yah, tetap menyalurkan hobi sih, meski
sekedar baca tulisan cekak ala-ala hipwee,brillio,detik, sesekali mlipir ke
lazada demi menyegarkan mata hahhaaaa.
E tapi, saya masih berusaha spare budget buat buku loh, meski bukunya baru dibaca dua bulan
kemudian. Biasanya sih, untuk mengantisipasi harga buku yang (agak)mahal, saya
nyesernya ke lapak buku bekas. Bagi saya, buku bekas tapi ori daripada baru
tapi fotocopi hahahaa....Ya memang sih, ketika mencari buku bekas kita juga
harus lihai. Diceki-ceki lah ya, apakah halamannya lengkap atau tidak, adakah
yang robek, kesiram aer atau minyak
gitu. Banyak juga kok koleksi buku bekas tapi kualitas masih baik. Pengalaman
saya sih, beli online second-hand serenade book cukup memuaskan.
Bagi saya sih, beli barang bekas dalam bentuk buku itu lebih aman dari yang lain kok. Buku bukan
alat-alat untuk dipakai seperti halnya motor,hp,tivi,kulkas,baju dan lain-lain.
Selama buku itu masih layak dibaca, ada ilmu yang bisa digali, nggak ada yang
namanya kadaluarsa, radiasi tinggi,racun timbal, spoiler gelombang
elektromagnetik, ato apalah itu namanya.
Saya sih nggak masalah buku sudah nggak hits atau nggak. Menurutku, buku bukan gaya hidup yang ada kategori
trendy,old-fashioned,kuno bahkan purba
sekalipun. tengoklah di kalimat
pembukanya “Buku lama adalah buku baru bagi mereka yang belum membacanya.”
Biasanya sih, bikin whistlist dulu atau siapin budget sekian, langsung
scrolling buku bekas yang ditawarkan. Kalau cocok, angkut deh.Begitu juga
sebaliknya. Apabila koleksi buku sudah menumpuk,sudah dibaca hingga tak ada
lagi tempat tersisa, ya dikiloin saja, atau bisa juga sedekah buku untuk
orang-orang yang membutuhkan, yeee kan.
Begitulah teman-teman pembaca sekalian. Kalau hobi
membaca tapi dompet meronta, tak ada salahnya membeli buku mantan, eh buku bekas maksudnya. Dibilang,
barang bekas yang aman itu ya Cuma buku hahaaaahaaa.