Baru-baru ini, bagi yang kurang update berita, mungkin
sedikit surprise. Sodara-sodara yang suka silaturahim ke minimarket sampai
supermarket, mungkin petuah dari kasir akan bertambah,” sekarang kantong
plastiknya berbayar ya bunda”, halah....
Niatnya sih, cinta lingkungan biar sampah plastik tuh nggak
menumpuk. Tahu kan kalau plastik itu butuh ratusan tahun untuk bisa terurai. Kalau
konsumsi plastik berkurang, kan artinya polutan tanah juga menurun, kalkulasinya
sih begitu. Mereka-mereka berharap kalau dengan adanya plastik berbayar itu,
mereka jadi enggan untuk beli. Tapi ternyata murah juga yaa...lha wong Cuma 200
perak. Menurut sampeyan, pelanggan akan rela 200 perak atau sengaja bawa
shopping bag sendiri?
Itu kresek kan ada tulisan bio-degradable kan yak, yang
artinya lebih cepat terurai. Enggak begitu masalah kali yaa, dibanding dengan
plastik tebal atau kresek yang hitam-hitam itu. Kalau Cuma 200 perak, saya
sendiri mah, mending beli bayar aja. Secara saya kadang belanja tuh
unpredictable. Pulang kerja, inget kebutuhan rumah yang habis, ehh...jadi
mampir dehke minimarket. Ga seru kan kalau berangkat kerja bawa-bawa shopping
bag usang. Apalagi minimarket dan supermarket itu kan memang tempatnya orang
yang cari praktis. Konsumennya lebih mentereng lahh...daripada emak-emak
berdaster lusuh sambil nggendong balitanya. Dua ratus perak mah kecil daripada harus
berbecek-becek, tawar menawar sambil menutup hidung karena aroma sedap di pasar
tradisional. Pihak mini ataupun supermarket sih menyambut baik usulan ini. Lha iya,
200 perak jadi keuntungan dia juga kan, 200 perak per hari dikalikan jumlah
pembeli. Belum lagi kalau mborong yang butuh lebih dari satu kresek. Walah...lahan
empuk nih. Haisshhh....
Sementara di pasar tradisional yang keuntungannya tak
seberapa dan memakai kresek hitam masih menggratiskan kantong kresek itu. Padahal
plastik itu kan enggak ada tulisan biodegradable-nya ya. Harusnya kita lebihin
200 perak tuh buat beli, yaa..itung itung bagi rejeki sama abang-mpok
penjualnya to??? Jadi ingat dulu waktu kecil, kalau suruh ke pasar, sibuk cari
kantong kresek dulu karena biasanya pedagang tidak menyediakan kresek
hehehehe....
Apalah arti dua ratus perak buat pembeli yang memang
berdompet tebal kecuali kalau kantong kresek itu dibanderol dengan harga yang
cukup ng-efek, yaa sekitar goceng atau cemban, kan lumayan berasa tuh. Pembeli jadi
enggan untuk membeli. Atau mungkin, kresek-kresek tersebut boleh kita jual
kembali gitu, separuh harga, namanya juga barang second. Win-win ah.
Overall...mari peduli lingkungan, kasihan tanah kita ya, udah
diinjak-injak, masih juga kita cemari dengan sampah. You can easily skip two
hundreds rupiahs only in a second but you need more time to skip hundreds of
plastics. Saya sendiri...ehmm....masih dalam belajar untuk menghemat plastik. Kalau
belanjanya enggak superwow, ditaruh dalam tas kerja aja ( wong tas kerjanya tas
gendong kayak bocah hihiii...) think positively, do positively. Stop hujat, let’s
start....:)
Emang tdk mudah mengubah yg udah biasa (pake kresek)
BalasHapusTapi konon katanya di Inggris dulu jg mulainya gak mudah, jd saya yakin Indonesia bisa kontrol penggunaan kresek ini. Moga2...
iyaaa makkk..smoga bs go green countries yaaa
BalasHapussaya setuju dengan mu mak mei..
BalasHapusmenurut saya kebijakan tentang plastik kresek berbayar di super maupun mini market kenakan..kurang ngepek..
kenapa?
saya punya pengalaman..waktu berbelanja di supermarket..saya melihat ibu ibu sengaja membawa plastik kresek besar berwarna hitam sebanyak 4 buah..
munkin niatnya berhemat tidak perlu membayar lagi plastik yg disediakan supermarket sebesar 200/buah
tapi menurut saya plastik yg dibawa malah harganya bisa melebihi dari dari harga 200, mungkin 500
dan menurut saya itu bukan mendukun go green karena plastik hitam tidak ramah lingkungan..karena lebih sulit diurai tanah dari pada plastik yg disediakan supermarket yg bertuliskan bio-degradable..
saya rasa pemerintah harus mengkaji ulang tentang kebijakan..ini..
mari sama sama kita menuju go gree..n
iya makk ana, perlu edukasi lebih nih kayaknya...
BalasHapus