yah, oppa oppa, maap ya, cuma numpang foto, belinya kagak |
Hahhaaaa....bingung mau kasih
judul apa jadi ya sudahlah yang simple simple aja. Dan dari judul tersebut
kalian bisa menebak betapa katrok kudetnya saya, aw awww....
Jadi begini ceritanya ( berasa
kayak nonton cerita mistis jaman baheula ). September kemarin itu ada event di
JCC. Kebetulan, eventnya itu bersinggungan dengan profesi saya (halah, nggaya),
yahh, nggak jauh-jauh lah ya dari bidang pendidikan. Selain tempatnya masih
bisa dijangkau, tentu saja gretongan, nggak ada biaya masuknya, langsung dong,
kita-kita capcus. Sekolah mengutus beberapa guru untuk hadir ( walau bagi saya
ini termasuk sebagai event cuci mata, piknik sejenak hahahahaa) dengan
transport yang memang sudah ditanggung sekolah ( we have our own little bus).
Bagi saya, ini bisa
dikategorikan perjalanan yang saya tunggu-tunggu. Truthfully, saya memang belum
pernah menjejakkan kaki di hall yang kabarnya suka banyak konser, pameran,
tempat wisuda and bla bla blaaa. Dengan hasrat penuh tanya saya lieur lieur di
bis. Meski agak puyeng sebenarnya. Setidaknya saya bisa menahan kenorakan
karena menyaksikan gedung-gedung dan lalu lintas jalan yang aduhai. Maklumlah,
walau sudah tinggal kurang lebih enam tahun di kota penyangga, bukan berarti
saya suka jelong jelong ( apalagi kalau bukan alasan capek, macet dan duit
tentunya hahahaaa).
It takes about two hours. Ya,
sekitar dua jam lah ya. Sempat terpikir juga sih nanti di sana tuh ngapain aja.
kira-kira ku mudheng tidak dengan apa yang akan dibicarakan, lha wong acaranya
itu global, Global Education Supplies, nah lhoo. Tapi tengsin juga kalau Cuma plonga-plongo,
malu sama ijazah yang empat tahun belajar bahasa Inggris, peace, heheee....
Begitu turun dari bis, mata ini
nggak berhenti buat tengok kanan-kiri, ini to tempat exhibition yang suka
muncul di tivi, tempat exhibition kepunyaan Murdaya Poo yang dulu pernah naik
daun namanya disebut-sebut dalam kasus di dunia perpolitikan.
Aslie deh, mungkin kalau sudah
masuk JCC tanpa teman, bisa nyasar ini, kehilangan arah. Dan baru tahu juga
ternyata kalau event di JCC itu bisa lebih dari satu, saking luasnya
booo....begitu masuk ke arena, kita disambut dengan wajah-wajah yang beragam,
mulai dari lokal hingga internasional. Muter-muter ke stand ( meski nggak beli,
mihil) cari yang bisa buat referensi pembelajaran atau sekedar cuci mata karena
penjaga stand yang sedap dipandang, syukur-syukur bisa foto gitu lah ya. Dengan
modal bahasa Inggris ala kadarnya, iseng-iseng tanya produk tapi ujung-ujungnya
minta selfie, hahahaaa.....( eh tapi kita dapat oleh-oleh dari salah satu stand
juga lho, rejeki anak sholehah, ea eaaa)
ini baek banget, yang ngasih papan buat nulis nulis, |
Huftt, ternyata muter-muter
sebagian JCC itu cukup menguras tenaga. Kalau memang budgetnya pas-pasan siy
saran saya mah bawa makanan dari rumah atau mlipir dikit keluar gedung untuk
sekedar menikmati jajanan seperti bakso, mi ayam ato aneka gorengan dengan
harga standar. Kalau mau yang lebih dekat si ada Cuma ya memang harus punya
modal yang banyak, ya enggak harus sekelas sosialita sih tapi cukup bikin
enggak selera karena harga, nggak ada yang bakal percaya kalau kamu makan
disitu dan mengaku “hanya”seorang guru (duhhh, satire banget ah), nobody
believes hihihii.
That’s
all, begitulah, pertama kalinya ke JCC dengan segala keudikan dan
kekatrokannya. Meski Cuma gedung tapi tidak sepi. Ada aja kegiatannya. Mau mengadakan
event di sini? Monggo kerso ( cek dompet ) hahahaaaa....sampai jumpa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar