Yang anak rantau mana suaranya???
Yey, kita senasib dong tapi nggak sepenanggungan hahahaa....Menurutmu,
bagaimana sih yang dimaksud anak rantau? Kalau menurut saya, menurut saya nih
lho ya, ...yang pertama, anak yang tinggal jauh dari tanah kelahiran. Entah itu
karena alasan pekerjaan, sekolah, diboyong suami atau transmigrasi (halah,
emang masih adaa??)...Apalagi kalau tinggalnya jauh sama saudara, merasa
menjadi minorita, uhuyyy......rantau ekstrimis. Apalagi kalau sudah beda suku,
beda agama, beda negara, alamakkk.....two thumbs up buat kalian deh. Pasti
mentalnya mental baja nih.
Kehidupan anak rantau memang
penuh warna, manis asem kecut, mulai dari pengiritan karena nggak tahu mau
pinjam sama siapa lagi, sampai bombay karena masuk angin bingung mau minta
kerokan sama siapa hahahhaaaa....
Saya sih memang jauh dari tanah
kelahiran, but thanks God, kalau sodara yang sekota mah masih ada meski jarang
ketemu juga. So here I am, telling you, hal-hal yang bisa bikin anak rantau
seneng sampai baper, hehehee....Eit tapi ini nggak berarti menggeneralisir yah,
everyone has their own sensibility. Perhaps you name it extraordinary but to
some people perhaps it’s just an ordinary thing.
1. Mendapat Tiket Mudik. You know lah ya, bagi para anak
rantau, salah satu momen yang ditunggu adalah mudik entah itu lebaran atau
libur panjang. Nah, sialnya, sekarang, khususon bagi pecinta kereta api,
diharuskan untuk pesan jauh-jauh hari. Karena kursi terbatas sedangkan
penumpang naudzubillah, banyak yang rela begadang akses web pengedar tiket biar
bisa mudik. Yang dapat ya tersenyum. Apalagi kalau dapat tiketnya sesuai dengan
jumlah dan harga yang diinginkan, selamat. Kadang di sesi-sesi terakhir, tiket
yang tersedia tidak sesuai keinginan, alhasil delay lagi..Bagi yang kurang
beruntung, entah karena server eror atau kesiangan, coba lagi.
2. Serasa Menjadi Tamu. Beberapa rumah menganggap
kedatangan seseorang dari jauh (meski satu darah) sebagai suatu hal yang
istimewa. Dibuatkan masakan kesayangan, menyembelih hewan piaraan, kamar yang
wangi dan sebagainya. Kedatangan kita yang Cuma sementara adalah momen yang
sayang untuk dilewatkan. Tapi sekali lagi, nggak bisa digeneralisir lho ya,
lain ladang lain belalang.
3. Dianggap Sukses. Sebenarnya ini adalah pola pikir yang
salah meski sebagian orang melakukannya. Tak semua orang rantau enak. Kadang
mereka harus berhemat, sangat hemat demi membeli tiket PP sekeluarga, belum
plus jajanannya demi melepas rindu. Nasib orang berbeda-beda meski sama tempat
merantaunya. Hidup merantau itu keras, jenderal.
4. Merasa Seneng Ketemu Satu Daerah Asal. Patriotisme
diuji ketika di tanah orang, hahaha......Ketika di tanah rantau dengar orang
yang bercakap-cakap dengan bahasa yang sama membuat serasa bertemu saudara
sendiri meski lain darah. Kadang sengaja, demi menunjukkan identitas asal,
sukuisme? rasis? iya, sedikit, tapi kan nggak pake merendahkan mereka dan nggak
menganggap high diri sendiri, ea ea eaaa....
5. Membawa Oleh-Oleh Kampung Termasuk Hasil Bumi adalah Seni. Pulang kampung nggak lengkap tanpa membawa oleh-oleh. Tidak hanya berupa jajanan yang dibeli di pujasera tapi ternyata membawa hasil bumi adalah sah. Sebagian mereka berberat berat membawa beras, mungkin pisang, kacang yaa pokoknya yang ditanam di sono deh.Pokoknya selama bagasi masih muat, angkut gan hahahaha (ini namanya kemaruk).
6. Macet? Pantura? Brexit? Terjanggg. Siapa yang pernah
menempuh perjalanan selama 30 jam di kendaraan gara-gara macet sampai shalat
Ied di tempat perjalanan??? Hohohooo.....capek? Ga usah ditanya, macet puluhan
kilo pun di jalani, demi apa coba? demi yang ada di kampung...peace...
Wes wes, ada yang mau menambahkan
bagaimana menjadi anak rantau? Fly away, fly away babe....Wherever you go,
hometown will always be the best place to go home.
iya kalau pulang kampung emang bawaanya bisa segambreng mba dan itu adalah hasil panen :p
BalasHapushahahaa...tos mbak. dari kota tangan kosong giliran balik kayak rampok xixixixi
BalasHapusSayaaaaah. Merantau karena ikut suami. Kalau mudik bawaannya segambreng. Dari beras, cabe, sambal petis, dan aneka makanan... Terasi pun bawa dari kampung. Alhasil tas isinya bukan baju tapi sembakooo. Hahaha...
BalasHapushahaha.....samaaa.....selama masih sanggup ngangkut ya mbkk
BalasHapus