Bingung mau kasih judul apa........
Akhir-akhir ini publik tersedot perhatiannya dengan kasus
pembunuhan yang pengusutannya bagai mencari jarum dalam jerami. Tentu saja,
media juga berperan dalam penyebarluasan kasus ini, bahkan ada stasiun tivi
yang meliput jalannya persidangan secara live meski diselingi dengan komersial.
Pasalnya, kasus ini pelik dan unik. Terlepas dari alasan kenapa tega meracuni
sahabatnya, kabarnya “prosedure” kejahatan ini terinspirasi dari komik Jepang,
Detective Conan. Tahu sendirilah isi dari Conan itu mulai dari awal hingga
membuat alibi, perfect. Done by the
expert. Rapi, namanya juga mantan mahasiswa Australia, berpikirnya melaju ke
depan, bahkan untuk urusan kejahatan sekalipun. Meski ujung-ujungnya ketahuan
juga, tapi perlu digarisbawahi bahwa faktanya, buku tak sekedar buku. Buku bisa memberi
efek yang dahsyat, bisa juga Cuma sekedar numpang lewat.
See, komik pun bisa
mempengaruhi pikiran manusia. Membaca memang harus ada ilmunya, tak sekedar
membaca. Membaca bukan berarti menelan informasi yang ada. Kita tahu, ratusan
buku dipublish setiap tahun dari berbagai penerbit dan negara. Tidak mungkin
pemerintah dengan jeli satu per satu kontrol buku layaknya QC di pabrik-pabrik . Buku bukanlah seperti obat dan makanan yang
harus lolos ujian dan mendapat sertifikat. Yang sudah ada badan pengawasnya
saja sering banyak yang menyelinap, entah produk palsu, label halal yang
kadal-uarsa dan lainnya. Jadi memang, kalau membaca buku itu harus dengan akal
sehat, ditimbang-timbang, apakah ilmu dari buku itu bisa kita aplikasikan atau
sekedar cuci mata daripada bengong. Itulah kenapa ada event bedah buku; untuk
menaikkan penjualan, itu juga membuka pikiran mata batin pembaca, halahhh.
Apalagi di zaman di mana banyak media, portal-portal bacaan
yang mudah didapat tapi kebenaranya belum bisa dipertanggungjawabkan. Di
sinilah kecerdasan pembaca diuji. Ingatlah, bahwa kisah tragedi komunis di
Indonesia, Uni Sovyiet dan lainnya berawal dari sebuah buku, Das Kapital karya
Karl Marx. Pembaca yang cerdas bisa menelaah mana yang baik mana yang buruk.
Pembaca yang cerdas tidak asal share tanpa ada crosscheck apalagi dari portal
yang tidak dipercaya yang hanya mengedepankan rating. Conan memang menarik
untuk dibaca tapi tidak untuk diaplikasikan ilmu kriminalnya. Jadilah pembaca
yang cerdas dan bijak apalagi kita yang mengenyam pendidikan tinggi, yang
katanya agent of change. Berubah sii berubah, tapi berubah ke arah yang baik
dengan cara yang baik.
Saking peliknya masyarakat jadi bosan Mbak. Seolah hukum itu bisa dijual dan dibeli. Coba kalau kejadian itu menimpa mereka yang tidak punya uang, sejak dulu pasti kasusnya sudah close.
BalasHapusBenar sekali mbak, kasus panjang krn ada uang. Trlepas itu semua, buku yg "hanya" deretan huruf bs menghipnotis orang ya. Makasih kunjungannya mbak:)
BalasHapus