Menjelang
peringatan kemerdekaan ini, ijinkanlah saya ( ini MC banget siih)menuliskan
kembali tentang apa yang saya peroleh dari kajian rutin saya. Yahh....nggak semuanya si, sebagian aja,
semoga memberi manfaat bagi sidang pembaca wkwkwkwk.....saya ingatkan lagi ya,
bahwa apa yang saya tulis sejatinya bukan gagasan maupun rekaan, okey. Akan
tetapi, ini merupakan saduran dari kitab dengan huruf arab karya Syaikh syaikh
yang jelas mumpuni tentunya. Lebih afdholnya, saya tulis dengan cetak miring
saja yaaa....
Dari Al
Hafizh Abi Nu’aim r.a beliau berkata :
Disebutkan di
sebagian akhbar bahwasanya Allah berkata kepada Nabi Musa a.s
Allah : "Ya Musa, apa engkau ingin
Aku ini lebih dekat kepadamu melebihi dekatnya ucapanmu dengan lisanmu,
melebihi dekatnya rasa was wasdalam hatimu dengan hatimu sendiri, melebihi
dekatnya ruh dengan badanmu dan melebihi dekatnya cahaya penglihatan dengan
matamu sendiri?"
Nabi Musa : "Tentu ya Allah"
Allah :" Perbanyaklah sholawat
kepada Muhammad Nabiku"
Dan dalam
sebuah riwayat, Allah bertanya kepad Musa a.s
Allah : "Apa engkau mau tidak
merasakan kehausan di hari kiamat?"
Nabi Musa :"Tentu"
Allah : "Maka perbanyaklah
sholawat terhadap Nabi Muhammad"
Allohumma
sholli wasalim wa barik ‘alaa sayyidinaa Muhammad
Dari Guru
Assayyid Alhabib Hamid Annaqib ibn Assyaikh Abu Bakar ibn Salim bercerita:
Ketika
kunjungan beliau ke Abu Dhabi, seorang ulama dzurriyah (keturunan) Rasulullah
menyimpan dua helai rambut Rasulullah, kemudian ulama tadi berkata :
"Aku akan
tunjukkan salah satu mu’jizat Rasulullah pada rambutnya ini ( rambut tersebut
ditancapkan di tempat yang terbuat dari seperti kapas/busa berbentuk kerucut)."
Lalu Syaikh
tersebut mematikan AC dalam ruangan itu dan menutup rapat seluruh pintu dan
jendela agar tidak ada angin yang masuk. Lalu Syaikh tersebut memerintahkan
kepada salah satu putra guru kami untuk membaca qasidah berisi pujian kepada
Rasulullah. Maa Syaa Allah, ketika dibacakan pujian tersebut, kedua helai
rambut itu bergerak-gerak ke kanan dan kekiri saling berlawanan. Dan ketika
berhenti membaca pujian, keduanya pun berhenti bergerak.
Subhanallah,
betapa mulianya junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Hayuuk generasi millenium,
jadilah Panji panji Allah dengan menjadikan Rasulullah sebagai figur teladan,
senantiasa bersholawat, yup, mengutip motto dari Sulis, cinta sholawat hingga
tamat. Nantikan seri selanjutnya yaaa..............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar