Hohooo, ini tulisan kok kayaknya sentimentil banget ya.
Tapi ini nggak ada maksud hati untuk melukai lho (halah). Ini Cuma pembelaan
ecek-ecek (yey, emang salah gueee) ala-ala orang yang kurang kerjaan.
Hiburannya ya mencari-cari yang unik terhadap diri sendiri dan menertawakannya
kalau fun (lha daripada menertawakan orang lain wkwkwkwkkkk).
Ini berbicara yang nggak jauh-jauh dari
saya sehari-hari deh. Yang guru bidang studiiii.....mana suaranyaaa....We talk
gubid yang nggak pegang kelas yah, guru bidang puritan garis keras
hahahaa....Ternyata ada enaknya juga lho guru bidang itu meski nggak pegang
kelas (opo toooo). Baiklah pemirsa, mari kita kulik delima dan dilema sebagai
guru bidang ( ingat, garis keras jadi yang nggak pegang kelas, prikitiwww)
Yang pertama....Guru Bidang itu Famous,
Popular. Yeyyy.....guru bidang terkenal???Ya iyalah, lha jumlah kelasnya
banyak. Apalagi kalau difavoritkan, bisa jadi kandidat terpilih guru teladan
karena dikenal banyak siswa, hohohoo...
Next, guru bidang agak sedikit lega dengan
rempongnya orang tua (kalau ada). Hahahaaa.....semoga kita semua terhindar dari
itu. Jelaslah, karena nggak punya kelas, nggak dipasrahi sekian belas bahkan
puluh anak. Nggak repot-repot WA orangtua murid kalau ada info mendadak atau
membalas WA yang sebenarnya sudah diinformasikan sebelumnya. Kalau gubid hendak
menginformasikan sesuatu, tinggal lewat wali kelasnya saja. Dan sejauh ini,
yang setia menampung aspirasi (baca:complain) kan walas yah.
Then, bersyukurlah kalau gubid mengajar
banyak kelas, itu berarti uang koreksian lebih banyak (alasan mekso ). Yesss,
tinggal hitung saja, meski pegel-pegel dikit deh ngoreksi tuh kerjaan. Jadi ini
delima apa dilema yahhh....????
Alasan lainnya yaitu bahwa gubid kalau mau
ijin tidak segalau walas. Ketika ada uzur, biasanya dengan meninggalkan tugas
agar anak tetap terkondisikan. Lihatlah, betapa pengertiannya gubid itu
hahahaha......Yah, kalau tiba-tiba menghilang tanpa alasan tanpa tugas,
bolehlah disentil atau jewer atas kekacauan yang ditimbulkannya xixixixixiii.
Selain itu, berkaitan poin kedua, gubid
terhindar (sedikit) basa-basi dengan orang tua murid, terutama ketika pembagian
raport, hahahahaa.....biasanya walas sibuk merangkai kata entah untuk mengisi
raport atau kata-kata yang akan diucap bila meet up dengan orang tua.
Berhati-hati karena salah-salah bisa sakit hati olalalaa.
Ada yang mau menambahkan? Merasa
senasib?Toss ah kalau gitu. Apalagi kalau pas akhir semester, disaat yang lain
sibuk dengan berbagai dokumen raport, gubid nrimo jaga kandang, jaga kantor
sambil merapihkan administrasi (duileee), sesekali buka youtube dan facebook.
Sekali lagi, tulisan ini Cuma corat-coret
nggak jelas ah, nngak usah diambil hati, feel free to comment ya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar