Sssttt....jangan-jangan ada yang bertanya-tanya kenapa ada power rangers disini....check it out mas mbak broo.
Sodara-sodara,
apakah kalian peggiat event? Suka ikut serta baik dalam acara resmi ataupun
enggak resmi? Atau malah selalu didapuk sebagai project officer dari acara??? So
pasti riweuh banget kali ya jadi harap maklum kalau sang begawan kadang darting
karena yang diurusi mulai dari yang big sampai yang ecek-ecek ( hadeeehh).
Salah satu yang
ditangani yaitu urusan kostum. Iya kostum. Entah itu panitia atau peserta. Sometimes
it is such complicated stuff. Bisa jadi repot bisa jadi mudah layaknya membalikkan
telapak tangan.
Firstly, timbang
timbang, seberapa pentingkah dress code itu? Bagaimana batasan dress code? Mmm....maksudnya
apakah Cuma jenis baju, warna, atau sekalian aksesoris? Terus tujuannya untuk
apa? Supaya mudah mengenali karena takut lepas dari rombongan? Atau hanya
sekedar kompak?
Overall, dress
code itu penting, tapi juga tidak penting-penting amat. Apalagi kalau acaranya
indoors. Masa iya sampai hilang, kecuali anak-anak ya. Ya kalau acara
melibatkan anak-anak apalagi outdoor pula memang sebaiknya memakai dress code
ya.
However, dress
code sebaiknya jangan dibikin ribet ya. Kalau memang ada anggaran, ya
dipesankan saja kostum yang sama (tapi beda ukuran) itu. Apalagi kalau acaranya
di akhir-akhir bulan. Sebagai pencari money, kadang kelabakan juga kalau
suruh cari baju sesuai kehendak maharaja yang unpredictable di awal bulan, hidiiwww....
Sebenarnya, kalau pesertanya orang-orang dewasa. Kekompakan tak hanya melulu
dinilai dari kostum. kecuali kalau memang untuk tampil ya. Tapi kalau untuk
tampil di panggung biasanya sudah dipersiapkan sebelumnya termasuk dana, namanya juga ada penilaian keindahan. Peace.....
Kadang orang dewasa
kan lebih idealis (???)..kalau kebetulan dia tidak punya kostum yang diharapkan
dan sedang seret rejekinya, kan kasihan juga kalau dipaksakan ya. Apalagi kalau
acaranya Cuma sekedar senang senang tidak resmi sebagaimana protokoler kenegaraan
dan kekantoran (idih bahasanya ). Intinya....ya kalau memang dress code itu
dipandang penting, ya sebaiknya dianggarkan saja. Itu lebih adil lho atau
subsidi silang deh, itu cukup meringankan. Tidak perlu dress code yang ribet,
misalnya motif ini, warna itu. Halah, cukup samakan warna atau model. Kalau perlu menghubungi grosiran
yang jatuhnya lebih murah dalam jumlah banyak dan dijamin samaaaa semua
hahahahaaa.
Selain itu,
kalau hanya untuk mudah dikenali, bisa kan pakai yang lain ( baca : aksesoris).
Seperti dengan memakai topi. Topi kan universal, cowok cewek bisa pakai dan
ditaruh di paling atas (kepala) jadi mudah kelihatan.
Anyway, beragam
itu indah, sejenis itu manis. Apalagi urusan pakaian yang dibikin ribet. Kayak Mark
tuhh sehari-harinya begitu, konon katanya orang-orang sukses itu tidak membuang
waktunya hanya sekedar memilih kostum hehehehee....tapi kita kan penginnya
samaan ya makanya ada couple-an, baju sarimbitan. Biar tidak saltum yang bikin
salting, dipertimbangkan dari awal ya. Pastikan semua warga punya, entah dalam
warna ataupun corak. Kalau dipandang warganya merasa sedikit keberatan, ya
dianggarkan sajalah ya. Kalau kemahalan ya cukup accecorise code sajalah ya
seperti topi atau gelang gitu. Eh, jangan lupa kalau acaranya landscape (jiahh)
luas aktifkan selalu ponsel hihii....bu ibu, jangan sampai lepas pandangan sama
bocah-bocahnya ya. Urusan baju jangan dibikin pilu. One is unity, diversity is
pretty.....
Ngomongin soal dresscode aku jd teringat salah kostum waktu nonton konser... udah dapat undangan VIP kirain bakal duduk manis datang juga masuk dengan elegan.. aku pakai sepatu wedges... tapi ternyata bo.... masuknya jauuhhhhhhh... nonton konser berdiri......
BalasHapuskeluar antri.....
nyari taksi susah.. pesen grab juga susah akhirnya harus jalan jauh dengan wedge dan lecet kwkwkkwkwkwkwk
Walah, karena saltum itu ya mbk??? Fashionist skali ya( derivasi senada racist, sexist dsb hihiii)
Hapus