Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia pun
mulai berubah dan bertambah. Yang tadinya sepele jadi gawe, eh, maksudnya
di-ada-adain, yang tadinya Cuma sekunder jadi primer, baik yang bersifat
kebendaan ataupun “ritual” seperti weekend, hiburan dan sebagainya. aktifitas
makin bejibun sedangkan waktu tetap saja 24 jam sehari semalam. Alhasil,
berbagai fasilitas pun diciptakan karena kebutuhan. Mereka mendirikan restoran
untuk menghemat waktu memasak, menciptakan mesin cuci agar proses mencuci lebih
ringan dan bisa disambi kegiatan lain. Ya....hampir semua difasilitasi mulai
dari nasi sampai laundry. Enak kan? Apalagi bagi emak-emak pekerja, saya
yakiinn, semua terbantu karena sarana yang inovatif.
Apakah kita termasuk generasi instant? Wait, kalau instant
itu dilihat praktisnya, iya. Especially bagi mereka yang aktifitasnya
menggebu-gebu dikejar waktu, tentu, instant jadi pilihan. Mempersingkat dan
mempermudah. Apa instant itu bersifat buruk? Tidak semua lah ya. Semua- semua
yang praktis, yang tinggal pakai kita sebut instant. Tapi ya nggak bisa kita
pukul rata. Memasak nasi dengan rice cooker tinggal colok, praktis, cepat.
Instant kan? Bagaimana kalau memasak dengan panci? Good, but it takes time. Di
zaman millennium tidak hanya enaknya, tapi juga cepatnya , apalagi pada
masyarakat yang dinamikanya melesat. Mesin cuci juga mempermudah, menghaluskan
bumbu memakai blender, lebih cepat dan tidak menguras air mata. Bagaimana
dengan makanan??? Waahhh.... ini ni yang perlu di “bold”, eh. Ya, karena
instant identik dengan pengawet yang efeknya tidak bagus bagi tubuh kita di
kemudian hari. Consume-nya dijeda lah ya, jangan sering-sering. Lebih amannya,
kita buat sendiri makanan yang kita anggap instant daann taruh di freezer.
Aamaan ( kecuali kalau listrik padam berjam-jam heheheeee). Contohnya : bikin sambal
yang banyak, ungkep ayam, bikin nugget atau rawon. Cuss, tinggal manasi kalau
mau nikmati. Simple kan? Sehat, tidak pakai bahan pengawet. Tentu saja,
masaknya pas lagi libur atau waktu senggang. Masa iya, tidak ada waktu sama
sekali. Kalau memang begitu, ya pakai ART atau jasa catering yang tentu saja
lebih menguras kantong.
See, instant doesn’t always mean a bad thing. Instant is
saving time and energy. Jika ada yang mudah, kenapa dibuat susah. Yang penting,
kita lebih bijak, tahu mana yang bagus mana yang jelek buat kita. By the way,
saya juga suka yang instant lhooo. Jilbab instant, tinggal slup hihiiiii.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar