Sabtu, 23 Mei 2015

travelling is fun



Mudik nyookk
Lebaran masih jauh, puasa juga belum, tapi tiket buat mudik udah habis wowooooww banget, dan ketahuan dong, sayalah yang ketinggalan kereta. Lah...gimana ceritanya...okey, let me explain to you, KAI sudah mengedarkan tiket H-90, daann mereka rela untuk begadang berburu tiket (jempol dah buat mereka semua, two thumbs up). Memang sihh...kereta benar benar menjadi moda transportasi yang tengah menjadi idaman. Nih yaa saya kasih tau..pakai kereta itu, ga pake macet karena kan kereta dah punya jalan sendiri xixixi... ( mungkin kereta telat, tapi engga sering kok), bersih ; secara ada petugas kebersihan yang rutin buat membersihkan, cukup adem ; meski bagi yang apes, AC nya lemes apalagi untuk kelas ekonomi ( nrimo saja, namanya juga ekonomi, murah meriah yang penting sampai rumah). Gak usah khawatir kebutuhan logistiknya. Meski ga ada asongan yang keliling, kereta bahkan untuk kelas ekonomi pun, dilengkapi dengan gerbong restorasi yang menyediakan makanan.
Untuk traveller yang engga sabaran seperti saya ini, memang harusnya berkereta. Apalagi membawa little kid, takut gak betah di jalan, pengen cepet  sampe aja. Dengan kereta, insya Allah, tepat waktu, delapan jam perjalanan. Kalau bis??? Sembilan jam paling cepat, tapi itu sangat jarang terjadi, apalagi kalau memang pada musim arus mudik. You have never experienced 30 hours in a bus??? Saya pernah, huahaaaa.....tigapuluh jam di dalam bus yang biasanya ditempuh hanya 9-10 jam...wowww gituuu.
Buat yang terbiasa dengan kemacetan, sumpek dan polusi, perjalanan ini itung-itung refreshing. Jalur kereta memang berbeda. Biasanya, kereta melewati pedesaan, sawah-sawah yang kanan kirinya pegunungan, indah sekali. Memang sih....agak berisik ( ini nih, yang bikin suami enggak nyaman pakai kereta).
Maka dari itu, biasanya satu-satu. Berangkat naik kereta, pulang naik bis ( alibi saja, karena kehabisan tiket kereta). It sounds fair ya. Kata suami, naik kereta membosankan, sepanjang jalan hanya lihat sawah dan pegunungan. Hoaahemm...apalagi kami hanya tiket ekonomi. Kursinya tegak-lurus, agak-agak keras gimana gitu. Berbeda dengan bis, kursinya lebih empuk. Agak keren sedikit sih, karena untuk naik bis, saya naikkan standar, yang ada AC toilet. Why?? Bis ekonomi biasanya akrab dengan rokok, saya tidak suka itu. Selain itu, kalau kebelet sewaktu-waktu, ga perlu nunggunin mampir pom bensin,,yuhuuu...bikin penyakit saja. Paling tidak, masih ada sisi nyamannya lah. I can’t imagine, bagaimana kalau macet total, penumpang lain ngrokok, panas, kebelet pula.
Overall...semua ada enak-enggaknya. Untuk mendapat tiket kereta memang tidak mudah, apalagi musim libur. H-90 dah pada pesan, sialnya kalau pas begitu tiket beredar, tidak pegang uang, gigit jari dah.karena tiket kereta tidak bisa DP, tapi full paid. Kalau bis, memang engga harus H-90, H-7 biasanya juga masih open, cumaaa ya itu...kalau pas crowded,,,ehmmm...nikmattt. yang lebih penting adalah, apapaun transportasinya....jangan lupa berdoa.
سُبْحَانَ الَّذِىْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلَى رَبّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ –

SUBHAANAL LADZII SAKHHORO LANAA HAADZAA WA MAA KUNNAA LAHUU MUQRINIINA WA INNAA ILAA ROBBINAA LAMUNGQOLIBUUNA.



Artinya :
Maha suci Allah yang memudahkan ini (kendaraan) bagi kami dan tiada kami mempersekutukan bagi-Nya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.




English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...