Rabu, 28 Januari 2015

English R.I.P



Ethnicism as One of Consideration in Selecting Spouse : Different Tribes, Different Way of Thinking

Different ponds, different fish, that’s proverb says. It seems has been true. In every tribes, there’s such kind of values that has to be sticked together. For example : in Java, the youth has to respect the old by speaking politely ( the language has complicated grammar, depends on to whom we speak), deepen the body when they pass the older people, and many more. In another tribes, like Minang, the woman who should propose the man ( In common culture, the man should propose the woman). Some tribes still recognize matrilineal or patrilineal system. It means that the family from both husband and wife don’t stay in balance. They will love and respect more to the family whom they strictly follow the system.
Especially in Indonesia, parents still have roles, whether  this man is good for their children or not. Although the children have freedom with whom they make friend, but when they are getting married, they should ask for their parents(it’s not a strict rules but most people do this). Parents can’t  “stay away” from their children marriage. It is done because they want all their children and descendant live happily.
Unlike in the other country perhaps, in Indonesia still consider for some things about children marriage. Religion, social status, job and ethnic. Some consider religion, because Indonesian still respect much the religion norms. Indonesian are religious people. They don’t recognize atheis. In addition, in the Indonesian law doesn’t legalize the different religion marriage. Social status related to job. When they have good job, good salary, automatically, their social status will be higher.
In Indonesia, where there are many tribes who live in, ethnic can cause a trouble sometimes. They have different language, different accent, different way of thinking. For example, Bataks tribe speaks loudly that someone may think that they are rude. Same with Betawi, they speak too directly who are very contrast if we compare with the Javanese. Javanese speak softly and  sometimes use “the intrinsic” language. For the “tongue experience” is also different. The Padangs eat much fat, coconut milk, and chilli. Betawi prefers salty food , a bit acid, and chillious.
When the different tribes meet, sometimes it can be a trouble. Some still consider that their tribes is the best, without appreciating another tribes. They don’t respect each other. If this happens in one home, it’s not impossible that one day it can such a bomb.
That’s why, for some people, they still think about tribes, ethnics. They may have same religion, but when the different tribes meet, they, especially the older think twice, are they ready to have child in law from different tribes.

ouchh my foot

Ada Apa Dengan Kakiku????

Musim huja tiba, yey, bakal sering pakai sandal ke sekolah nih, atau parahnya, nyeker ( toloongg jangan sampai deh). Harus berhati-hati juga ni ya, karena genangan air itu kan kotor, naahhh itu bisa menyebabkan iritasi kulit, ceilee, gayanya seperti tenaga kesehatan yang memberi penyuluhan.
Pagi ini, penulis harus nyengir-nyengir ria, kenapa? Ada rasa senut-senut nikmat di kaki ( idihhh, jorok). Alamakk....bengkak si enggak, tapi kenapa ada warna kemerahan di jempol kanan ya. Mana kalau di pegang nyeri-nyeri sedap gitu. Setelah mengingat, mencari tahu, penulis memberanikan diri untuk menyatakan cantengan “””wow”””superrr sekali. Seingatku, ini sama seperti kejadian waktu aku kelas tiga SMA, jiahhh...lama nian.
Ngomong-ngomong soal hujan di paragraf sebelumnya, saya menyimpulkan kalau hujan juga ikut andil pada cantenganku ini. Bagaimana tidak, sepatu lembap, terkadang jalan kaki menerjang genangan yang aduhai, ya bisa jadi-bisa jadi ( alibi padahal nyatanya karena jorok, wkwakakakakk)Oh ya, mungkin dari kalian ada yang tidak tahu cantengan? Apa sih cantengan itu sista ?Bahasa kerennya, eh medisnya itu “paronychia”.. biasanya menyerang jempol kaki. Cantengan  adalah kondisi dimana terjadi peradangan atau infeksi jaringan lunak didaerah sekitar kuku. Infeksi tersebut terdapat pada perionikium atau lipatan kulit yang menggantung pada sisi-sisi kuku yang berada di kaki maupun yang tumbuh di tangan.Penyebabnya apaan sih? Bukan Cuma hujan ya pemirsa....hujan bukan penyebab semua ini (L..>@#)Cantengan ini disebabkan oleh kuman. Kuman yang menyebabkan cantengan adalah kuman jenis Staphylococcus aureus dan Streptococcus. Penyakit cantengan juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor faktor lain seperti:
  • Memotong kuku terlalu pendek sehingga saat tumbuh memanjang ujung kuku menusuk daging yang menimbulkan infeksi.
  • Memakai sepatu yang terlalu ketat, sehingga kuku kaki tertekan dan melukai daging atau kulit disekitar kuku kemudian terjadi infeksi.
  • Gerakan kaki pun dapat menimbulkan penyakit cantengan, hal ini terjadi ketika kaki yang sedang bergerak secara cepat kemudian berhenti berhenti secara tiba-tiba., sehingga kuku menghujam ke dalam kulit dan menimbulkan infeksi. Hal ini biasanya terjadi pada saat berolah raga, seperti basket dan bulutangkis.
Hihiii.....makanya jaga kebersihan guys, apalagi pada penderita diabetes. Apabila terkena cantengan, akan susah disembuhkan.
Pertolongan pertama apabila cantengan masih stadium awal adalah dengan merendam  dengan air hangat yang dicampur garam. Dengan air tersebut, akan mendorong kuman untuk keluar dari celah-celah kuku.Mencegah adalah lebih baik dari mengobati. Berikut adalah sebagian cara untuk mencegah cantengan, here we go.........
  • Cara mencegah penyakit cantengan adalah dengan rajin membersihkan dan memotong kuku.
  • Jangan memotong kuku terlalu pendek atau sampai menabrak kutikula.
  • Jika sduah merasa cantengan karena disebabkan factor lain segera diobati jangan dibiarkan, sehingga tidak terus berlanjut membengkak.
  • Minimal sebulan sekali rendamlah kaki di air panas yang dicampur garam, hal ini bertujuan mengangkat kotoran yang berada pada sela-sela kuku yang sulit dibersihkan.
Keep clean ya, kebersihan adalah pangkal kesehatan

 : النظافة من الإيمان "kebersihan bagian dari iman".



Jumat, 23 Januari 2015

hujan, i loveyou








Hujan tlah tiba
Yeyeeeyyy....kita awali tahun ini dengan hujan yang ehmmm...ga deras-deras banget Cuma awet, brrr.....hujan itu rejeki dong, tapi kalau banjir? Tetep rejeki juga sih, rejeki buat ojek payung, ojek perahu karet, mantel, jaket parasit, gaak ketinggalan penjual gorengan atau yang makanan yang hangat-hangat gitu deh macam mi, bakso dll.
Berhubung penulis tinggal di daerah rawan banjir, Bekasi, kota satelit ibukota, jadi be prepared aja. Masak iya, banjir banjir jadi enggak produktif, meringkuk di kamar????..........hadeeehhhh, anak-anak makan apa???? Apa perusahaan mau membayar gaji buta??? Atas nama toleransi, mau sampai kapan? Roda perekonomian bisa lumpuh dong.
Ciattt.....meskipun hujan kita harus tetap semangat dong, tetap produktif laaahhh. Bekerja, bekerja dan bekerja. Oh ya, karena musim hujan, biasanya ada yang berbeda. Ya iyalah, atmosfernya saja udah beda, tapi yang jelas, kita harus bisa manage time, biar engga keteteran, rutinitas bisa berjalan seoptimal mungkin.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dimusim penghujan ini.
1.      Yup, bagi pemotor, selalu pastikan mantel ada di bagasi motor. Cuaca cepat sekali berubah, berangkat kering, tiba-tiba di tengah perjalanan hujan menyapa tak disangka. Wew....berabe nih.

2.      Siapkan sandal. Ya...ini untuk mengantisipasi supaya sepatu kalian aman. Ketika dalam perjalanan saat hujan, baiknya memakai sandal. Masukkan sepatu dan atau kaos kaki dalam tas. Jangan terbalik, dijalan pakai sepatu, di kantor justru pakai sandal, enggak banget.

3.      Siapkan baju ganti. Kadang hanya gerimis, ehhh ditengah jalan malah tambah. Meski memakai mantel, kadang ada aja bagian pakaian kita yang kena air, terutama bagian bawah. Kalau dah begini, nggak nyaman, masuk angin iya. Enggak usah banyak-banyak seperti orang mau pindahan juga sih, bawa aja ganti yang kira-kira rawan basah

4.      Selanjutnya, payung. Yaaa....sebagaimana peribahasa kita, sedia payung sebelum hujan. Pas banget buat para pejalan kaki. Sekalipun tidak hujan di awal, siap-siap aja, siapa tahu kan?

5.      Sedia alat penghangat. Disini maksudnya bukan microwave,oven apalagi kompor. Bawalah minyak kayu putih, tawon, atau mungkin telon L. Boleh juga membawa kopi atau wedang jahe untuk dinikmati di kantor sambil melihat genangan air<?

Ada ide lain??? Boleh menambahkan yaa...overall, nikmati , bukankah hujan itu rejeki????kalaupun sampai banjir, itu bukanlah berasal dari Sang Maha Pemberi Rezeki. Itu adalah ulah kita sendiri, seperti membuang sampah sembarangan, menerobos lahan hijau dengan bangunan-bangunan kokoh dan lain-lain
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah di bumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (Q.S. Ar Rum (30) : 41-42)

Rabu, 21 Januari 2015

sadness



Air Mata di Akhir Tahun
Entahlah, empat tahun rasanya begitu cepat. Empat tahun rasanya tak cukup bagiku untuk mengenalnya lebih jauh. Sosok yang hadir hanya beberapa saat lalu pergi menunaikan tugas. Dia memang diam. Tapi diamnya itu berfikir dalam, sedalam lautan, tinggi, setinggi angkasa, melayang. Overall, saya tahu, sebenarnya beliau juga berfikir tentangku, tentang semuanya....bagaimana kita bisa survive.
Terpisahnya jarak, tak berarti kami saling mengabaikan. Justru beliau yang selalu, setiap hari menelfon ke rumah, apalagi bila cucunya, dengan bahasa batitanya ingin ditelfon, untuk hanya sekedar memainkan kabel telefon rumah, sudah pasti dengan senang hati beliau untuk menelfon, meski terkadang salah mengartikan maksud sang cucu.
Bagi kami, beliaulah teladan, rendah hati dan murah hati. Meski sedikit terselip kekecewaan, kenapa anak-anaknya belum bisa meneladani beliau terutama etos kerja yang tinggi.
Beliau yang cerdas, nun, meski jauh, terpencil tempat beliau mengais rezeki, tapi selalu up-to-date. Meski beliau sudah berumur, tetapi pengetahuan beliau boleh diadu. Saya sendiri, tidak begitu menguasai ilmu eksakta, sedangkan beliau....can’t imagine...
31 Desember, 2014
Malam pergantian tahun. Kami kembali ke habitat, setelah seminggu berada di kampung. Tak seperti malam-malam sebelumnya....malam itu tak terdengar dering hape maupun telefon rumah. Ahhh....mungkin sedang traffic, atau signal error karena cuaca. Malam tahun baru yang hambar, karena sebelumnya, aku sudah mendengar kabar bahwa beliau akan mengambil cuti, yaaa...kangen keluarga apalagi cucunya ( dimana-mana orang tua selalu lebih sayang cucu daripada anaknya kan).
Pagi harinya, kita, kami mendapat kabar bahwa beliau pingsan, kami pikir hanya pingsan biasa. Tapi tidak...bukan itu....ternyata beliau sudah tak sadarkan diri sejak tadi malam. Oh..itu juga mungkin sebabnya, mengapa beliau tidak menelfon.
Siang itu pula, dua orang dari keluarga, bergegas mencari tiket pesawat, yaa....pasti untuk memastikan keadaan beliau. Singkatnya, habis ashar mereka bertolak ke Makasar...ternyata rumah sakitnya cukup jauh. Setelah enam jam perjalanan, barulah mereka sampai kota yang dituju. Kaget, sedih, shock, tentu saja.
Diantara teka-teki, perasaan yang tak tentu....hingga suatu siang, setelah shalat jumat, kabar itu datang. Malaikat Izrail telah menunaikan tugasnya. Semua memang telah tertulis, tak ada seorangpun bisa menggugat. Kami sambut awal tahun ini dengan berurai air mata. Selamat jalan, mungkin ini yang terbaik............................

Senin, 19 Januari 2015

keep up















Laa yukallifuwlohu nafsan illa wus’aha...........
Allah tidak akan membebani makhluk diluar kesanggupannya.
Yaa...filosofi itu juga yang saya terapkan ketika hufttt....masalah datang. So, enjoy aja bro and sist, sambil berfikir bagaimana memecahkannya. Bukankah manusia itu spesial diberi akal untuk berfikir???
Masalah yang tak berkesudahan, hidup dan masalah adalah adalah satu paket, sarimbit. Kalau tidak ingin bermasalah, yaaa...jangan hidup, weleh-welehhh....
Kalau orang jawa itu..ada istilah sawang-sinawang. Orang yang kelihatannya tanpa beban, belum tentu, faktanya seindah yang kita pikirkan. Yupss....everybody has their own problem, it’s just how we deal with it.
Hal pertama yang kita lakukan, apakah itu????
Bersabar tentunya. Yaa bagaimana lagi. Ada dalilnya juga lgo jadi ni penulis ga sembarang ngomong eh nulis:
“ Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. ” (Surah Ali ‘Imran ayat 200)
Jangan buru-buru berkecil hati, bersedih yang berlebihan, emosional atau yang lebih parah bunuh diri..oh noo...jangan terlalu dangkal dalam berpikir gitu dong.
Masalah adalah bagian dari proses pendewasaan bagi kita. Bisa jadi, itu adalah caraNya untuk menyeleksi, mana insan yang benar-benar beriman, atau hanya sekedar agama KTP doang. Nii dalilnya :
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. ” (Surah Al-Ankabut ayat 2-3)
Naahh..ibarat anak sekolah, untuk lulus juga ada ujiannya, anggap saja ini adalah ujian keimanan di universitas kehidupan ini.
Tidak sembarang curhat. Yaaa....kita mungkin memang perlu orang dimana kita bisa mencurahkan isi hati, ceilee....tapi juga tidak ke banyak orang keles. Kata orang barat, semakin banyak orang yang tahu tentangmu, bisa berakibat yang tidak baik. Who knows? Hati orang tidak ada yang tahu. Kita juga tidak bisa guarantee itu orang bisa “keep” kan? Lantas....kepada siapa dong??????????
Curhatlah kepada Allah, Yang Maha Memiliki. Dijamin, tidak akan bocor kemana mana.
“Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung.” (Surah At-Taubah ayat 129)
Cukuplah kepada Allah kamu berdoa, berharap, meminta dan jangan berputus asa.
“… dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (Surah Yusuf ayat 87)
Ingatlah Allah setiap waktu. Berdzikirlah kepadaNya. Sesungguhnya, Allah Maha Penyayang semua makhluk.


English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...