Rabu, 20 Desember 2017

Makan Siang Berlauk Bangkai


Tik-tok-tik-tok, waktu menunjukkan pukul 12.10. Beberapa karyawan C.V Maju Mundur Bersama tengah bermalas-malasan di depan komputer. Pegawai yang bekerja di bidang jasa travel dan pengiriman barang itu tak banyak dan sedang dalam waktu  istirahat.  Mereka sedang menunggu Paijo, Office Boy yang sedang membelikan makan siang di warteg sebrang jalan.
Tak memakan waktu lama, Paijo pun datang dengan membawa beberapa nasi bungkus. Sekretaris, front officer dan beberapa orang berkumpul di meja sudut yang hanya muat sekitar enam orang. Tanpa arahan resmi , mereka membuka bungkusan masing-masing.

“Eh, denger-denger, pak bos mau menikahkan anaknya, Selly.” Ujar Kiki memecah syahdunya makan siang.
“Oh ya?”
“Iya, sama lelaki bernama Duta. Tapi....katanya tidak disetujui oleh nyonya besar lho.” Tambah si Rika.
“ Emang kenapa?” Tanya yang lain.
“ Katanya sih, si Duta ini masih ngontrak, baik rumah maupun kerjanya.”
“Ooo....takut masa depannya suram kali yaaa.”
“ Yaah, namanya juga cinta.”
“ Yaah, makan tuh cinta. Hari gini, pleasee deh....money is everything.”
“Yaa nggak tahulah yaa....jadi apa enggak. Kemarin nyonya besar sempat marah-marah gitu.”

Begitulah. Para karyawan asyik menikmati makan siang dengan bumbu-bumbu obrolan yang kurang penting. Tanpa mereka sadari, mereka menambahkan lauk dengan berupa bangkai. Bukan sembarang bangkai, melainkan bangkai saudaranya sendiri. Sebagaimana yang sudah tertuang dalam AlQuran:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyanyang ( Al Hujurat:12)

Memang, makan bersama adalah momen yang menyenangkan, bahkan presiden pun pernah menggunakan diplomasi makan siang untuk meredakan ketegangan. Hanya saja, alangkah baiknya obrolan yang terjadi saat makan siang atau dimanapun itu, mbok ya yang bermanfaat. Banyak topik yang lebih elegan untuk didiskusikan apalagi bagi kalangan yang mengaku educated. Alih-alih menggosipkan orang yang belum tentu benar dan tak ada pengaruhnya dengan kehidupan kita, lebih baik cari topik yang lain seperti next project, berbagi tips, informasi yang berfaedah dan masih banyak lagi.Semoga saya, anda dan kita semua bebas dari aktivitas makan bangkai tersebut. Aaah,....sudah makan bangkai, manusia pula. Masih banyak kok lauk yang lebih menyehatkan.

LaGi BeTe


“Kalau ingin tahu isu terbaru, mainkan saja smartphonemu...”
Agar terlihat intelek sedikit, isenglah saya menonton tayangan diskusi yang isinya orang-orang pintar. Saya kira, ini lebih bermartabat daripada sekedar menonton infotainmen ya haaa.....

Ya, isu yang diangkat ke diskusi publik itu adalah seputar legalitas LGBT. El Ge Be Te itu bukan Laki Gila Bini Tiga ya, tapi itu merupakan singkatan dari Lesbi, Gay, Bisex dan Trangender yang pada intinya adalah penyalahgunaan barang berharga.

Pro Kontra didudukkan. Atas nama HAM, sejumlah orang pun mengiyakan legalitasnya. Tanpa memandang norma-norma di masyarakat dan budaya timur sendiri, mereka menyambut baik eksistensi LGBT.

Sementara itu, di sayap kontra, mereka menyandingkan dengan fakta-fakta medis dan ajaran kitab suci. Sejumlah penyakit menular seksual disinyalir sebagai buntut daripada aktifitas nista tersebut. Selain itu, kitab suci (khususnya agama samawi)jelas-jelas menganggap bahwa itu suatu pelanggaran. Sebuah riwayat kaum Luth menjadi pengingat akan sebuah azab yang pedih.

 Memang, budaya nusantara sendiri, dahulu, ada cerita tentang praktik gay oleh ksatria warok ( dari Ponorogo). Konon, para warok ini menjaga kesaktiannya, para warok ini menghindari sex dengan lawan jenis. Sebagai gantinya, ia mengganti dengan lelaki yang elok yang disebut gemblak. Anyway, itu kan dulu ya, jauh sebelum dakwah itu merambah.

Jadi ya, mengingat dampak duniawi dan ukhrowi, demi menjadikan negara ini lebih beradab, perilaku menyimpang LGBT ini perlu di non aktifkan. They say, LGBT itu menular, that’s why, perlu treatment. Alih-alih memberi ruang legalitas, lebih baik difikirkan tentang penanganan dan pencegahan. Lho, katanya toleransi itu membiarkan?? Tapi ya nggak serta merta bisa diaplikasikan dalam kasus ini lha ya. Kalau mereka mau natalan, waisakan, lebaran, ibarat kata nggak ada dampak kesehatan fisik yang berarti. Mau natalan semonas juga, lakum dinukum waliyyadin. Berbeda dengan LGBT yang bisa menularkan penyakit-penyakit dan azab karena menentang kitab.

Ayolah, orang mah tertarik sama barang yang bukan miliknya. Pengin sesuatu yang berbeda, eh ini malah jeruk makan jeruk. Rasulullah saja membanggakan kaum muslimin secara kualitas dan kuantitas, kalau homo, bagaimana kuantitasnya bertambah??? Coba orang-orang yang mengaku mendukung sementara dia sendiri normal, mau nggak dipasangkan sesama jenis?. El Ge Be Te adalah suatu bentuk penyimpangan, kalau menyimpang ya diluruskan, bukan malah semakin dibelokkan.
Saya jadi ingat pernyataan fenomenal presiden Zimbabwe, seorang kristen yang kurang lebih begini “ Saya tidak habis pikir bagaimana AS melegalkan perkawinan sesama jenis. Jika perlu saya akan terbang ke AS dan melaamar Obama.” Duhh.....

“maka barang siapa yang mencari di luar itu (seperti zina, homoseks dan lesbian)mereka itulah orang-orang yang melampui batas”

Rabu, 06 Desember 2017

Jadi Pengawas Ujian itu...

December comes, holiday begins. Kalau sudah Desember itu atmosfer bersantai ria kian membuncah. Bayang-bayang libur akhir tahun mulai merangkak. Tapiii...sebagaimana pada umunya, tak ada liburan tanpa ujian, eaa....bagi siswa maksudnya. Sementara itu, kaum guru disibukkan dengan membuat soal, melaksanakan ujian hingga melaporkan hasil ujian setelah sebelumnya dikoreksi, diolah dan bla bla blaaa.....Ayo tebak, mana dari kegiatan tersebut yang paling asyik??? Jelas gak ada ..ha..ha..ha....

Lho, melaksanakan ujian itu kan gampang Ms, apalagi Cuma ngawas, duduk doang kan??? Ya iya sih, duduk doang, tapi kadang tidak berjalan sesuai ekspektasi. Ada sedikit hal yang bisa mengusik moood kita diantaranya :.....

a. BERISIK. Pada awalnya kita berkhayal untuk bisa menyelesaikan separuh novel, menulis satu cerpen atau membereskan koreksian, but the fact.....Hemm....siswa jaman sekarang itu selalu eksis dan tak bisa menahan hasrat untuk menyampaikan pendapat ( baca : ngobrol). Mereka memang anteng dan serius tapi itu hanya berlaku di menit-menit awal. Tak lama setelah itu, mereka mulai bergumam, bisisk-bisik mengusik dan akhirnya mewabah ke segala penjuru. Alih-alih menuntaskan koreksian, kita justru disibukkan dengan kata-kata “keep silent please, be quiet...”

b. YOU just ChAT or CHEAT???Oh Come on, You have hundreds of tricks but teachers know thousands hahaaaa......Terinspirasi bad genius? Yakin bisa mraktekkin? Sebenarnya guru itu tahu kalian nggak jujur tapi ada beberapa yang take it easy, tapi sebagian ada juga yang tegas. Guru yang kalem akan menatap sambil senyum, hingga siswa salting, tapi guru yang tegas bisa saja mendekat dan menggertak entah mencoret atau merobek, hihiiii...atuuutttt
c. Mengawas KELAS SaTu SD itu merepotkan. Sudah-sudah, nggak perlu dibahas panjang kali lebar. Untuk di awal-awal, banyak ditemui siswa kelas satu yang belum lancar membaca, jadiiii....ya harus dibacakan tiap nomernya. “Ayooo anak-anak, lihat nomer satu-lihaaat nomer satu.....” begitulah sampai nomer terakhir, hahahaaaa......
d. Mengawas di pelajaran yang nggak dikuasai. Siswa, khususnya yang masih jenjang dasar biasanya akan menganggap guru tahu segalanya. Nah, di sini kita diuji. Mau jawab takut salah, bilang nggak tahu malah tengsin. Laah, emang ada yang begitu? Sekolah Dasar kan gampang. Ya misalnya, guru bahasa Inggris lulusan Oxford ngawas mata pelajaran bahasa Arab, mana nggak pernah makan bangku madrasah/pesantren lagi. Jago-jagolah berakting ya..

Anyway, can’t deny kalau saat-saat ujian itu termasuk masa-masa yang menyenangkan. Nggak ribet menyiapka rentetan pengajaran di kelas, anak-anak pun pulang lebih cepat. Ada yang merasakan hal yang sama???Tosss.....semoga anak-anak mendapatkan nilai yang bagus, nggak perlu ngatrol lagi kan?....
     

Senin, 04 Desember 2017

Sama Nama Lain Cerita

“Heri, memang nggak ada perempuan lain selain Meggi”, kata Nenek Liza kepada cucunya. Yah, ibu Heri sudah meninggal ketika Heri masih di TK. Ia pun besar dengan neneknya, Liza yang terkenal sebagai bos kontrakan dan selektif dalam urusan jodoh keturunanya. Bobot, bibit, bebet haruslah benar-benar diperhatikannya.

“Memangnya kenapa nek? Dia baik, cantik pula,”jawab Heri
“Tapi kan dia janda, sedangkan kamu masih perjaka. Apa kata tetangga nanti.”
“Ah nenek terlalu mikirin kata tetangga.”
“Oke, kata Rasulullah lebih baik menikahi perawan bukan janda kan?”
“Istri pertama Rasulullah juga Janda nek, jauh pula usianya.”
“Kamu tu ya, asal dibilangin orang tua, mbantah saja.Baiklah, nenek setuju kalian menikah, tapi nenek nggak ikut acaranya.”
“Lho nek, kok bisa begitu?.”
“Lhah, biarin, biar kayak yang di tivi itu. Kan sama namanya, saya Liza, dia Elizabeth, ndilalah nama cucunya kan mirip-mirip juga.”

“Please nek, nenek Cuma punya beberapa petak kontrakan sedangkan dia menguasai seluruh tanah di Inggris, dia itu ratu neeekkkk.”
“Haa? Emang??lha kirain dia ratu kayak nama artis Ratu Felisha begitu...”
“Makanya nek, udah tua jangan banyak nonton tivi, mending ngaji,”kat Heri sambil ngeloyor.

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...