Rabu, 20 Desember 2017

LaGi BeTe


“Kalau ingin tahu isu terbaru, mainkan saja smartphonemu...”
Agar terlihat intelek sedikit, isenglah saya menonton tayangan diskusi yang isinya orang-orang pintar. Saya kira, ini lebih bermartabat daripada sekedar menonton infotainmen ya haaa.....

Ya, isu yang diangkat ke diskusi publik itu adalah seputar legalitas LGBT. El Ge Be Te itu bukan Laki Gila Bini Tiga ya, tapi itu merupakan singkatan dari Lesbi, Gay, Bisex dan Trangender yang pada intinya adalah penyalahgunaan barang berharga.

Pro Kontra didudukkan. Atas nama HAM, sejumlah orang pun mengiyakan legalitasnya. Tanpa memandang norma-norma di masyarakat dan budaya timur sendiri, mereka menyambut baik eksistensi LGBT.

Sementara itu, di sayap kontra, mereka menyandingkan dengan fakta-fakta medis dan ajaran kitab suci. Sejumlah penyakit menular seksual disinyalir sebagai buntut daripada aktifitas nista tersebut. Selain itu, kitab suci (khususnya agama samawi)jelas-jelas menganggap bahwa itu suatu pelanggaran. Sebuah riwayat kaum Luth menjadi pengingat akan sebuah azab yang pedih.

 Memang, budaya nusantara sendiri, dahulu, ada cerita tentang praktik gay oleh ksatria warok ( dari Ponorogo). Konon, para warok ini menjaga kesaktiannya, para warok ini menghindari sex dengan lawan jenis. Sebagai gantinya, ia mengganti dengan lelaki yang elok yang disebut gemblak. Anyway, itu kan dulu ya, jauh sebelum dakwah itu merambah.

Jadi ya, mengingat dampak duniawi dan ukhrowi, demi menjadikan negara ini lebih beradab, perilaku menyimpang LGBT ini perlu di non aktifkan. They say, LGBT itu menular, that’s why, perlu treatment. Alih-alih memberi ruang legalitas, lebih baik difikirkan tentang penanganan dan pencegahan. Lho, katanya toleransi itu membiarkan?? Tapi ya nggak serta merta bisa diaplikasikan dalam kasus ini lha ya. Kalau mereka mau natalan, waisakan, lebaran, ibarat kata nggak ada dampak kesehatan fisik yang berarti. Mau natalan semonas juga, lakum dinukum waliyyadin. Berbeda dengan LGBT yang bisa menularkan penyakit-penyakit dan azab karena menentang kitab.

Ayolah, orang mah tertarik sama barang yang bukan miliknya. Pengin sesuatu yang berbeda, eh ini malah jeruk makan jeruk. Rasulullah saja membanggakan kaum muslimin secara kualitas dan kuantitas, kalau homo, bagaimana kuantitasnya bertambah??? Coba orang-orang yang mengaku mendukung sementara dia sendiri normal, mau nggak dipasangkan sesama jenis?. El Ge Be Te adalah suatu bentuk penyimpangan, kalau menyimpang ya diluruskan, bukan malah semakin dibelokkan.
Saya jadi ingat pernyataan fenomenal presiden Zimbabwe, seorang kristen yang kurang lebih begini “ Saya tidak habis pikir bagaimana AS melegalkan perkawinan sesama jenis. Jika perlu saya akan terbang ke AS dan melaamar Obama.” Duhh.....

“maka barang siapa yang mencari di luar itu (seperti zina, homoseks dan lesbian)mereka itulah orang-orang yang melampui batas”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...