Rabu, 12 April 2017

Amitie sans Frontiere ; Karena Persahabatan tak Memandang Usia


“Depth of friendship does not depend on the length of acquintance” (Rabindranath Tagore)

Homo Homini LuPUS, begitulah para ahli menerjemahkan makhluk yang paling sempurna di dunia ini. Ya, makhluk sosial kata kita lah ya, makhluk yang membutuhkan orang lain di sepanjang hidupnya.Dengan segala keunikannya, manusia membutuhkan interaksi. Sejak lahir sampai liang lahat pun tak bisa kita lakukan sendiri.

Karena kodrat itulah, manusia membentuk koloni, menjalin persahabatan dengan yang mereka anggap nyaman. Kata mereka yang muda mah seperti geng atau klik ( yang ini lebih positif maknanya). Tak hanya anak-anak atau remaja, bahkan di dunia kerja pun tak melulu direcoki urusan berkas, rapat ataupun target. Kadang di sela-sela kewajiban, kita masih menyempatkan untuk membuat lelucon, bergosip ringan hingga share problem yang ngganjel dengan harapan ada titik terang.

That’s it, penulis pun juga berkawan, berinteraksi. We create a joke, e have fun but sometimes we fight, arguing, debating for a little stuff. Yang namanya bergaul memang tak melulu menyenangkan, ada kalanya kita dibikin jengkel, yah naik turun itu pasti ada lah yaa. Tapi ya nggak langsung cus putus gitu mah. Berbeda dengan anak remaja yang diem-dieman,  nunggu ditegur atau langsung move on, hang out dengan yang lain mencari kubu baru. Lha Gusti menganugerahi kita mulut dan telinga buat apa coba? Ada baiknya bicara dengan baik-baik, jadilah juga pendengar yang bijak, nggak perlu pake otot hingga ngoyot (halah, bahasa apa cobaaa). Katanya, sampaikan meski itu pahit, jiahhh.....kata iklan mah, mari nge-teh, mari bicara, ya kalau sedikit complicated, boleh lha ya di D’Cost atau Solaria,hahahhaa.....

Nobody’s perfect, dan gesekan itu pasti, jangankan teman, keluarga saja yang sedarah bisa bentrok. Crash bisa terjadi kapan saja dan disitulah kita di tes. Bukankah salah satu tolok ukur kedewasaan adalah cara menyikapi masalah??? Apabila tali silaturrahim masih bisa disambung, kenapa harus di cut? Allah cinta dengan orang-orang yang menyambung tali silaturahim lho.

Be sensible but not sensitive. Peka iya tapi bukan maksud mudah tersinggung. If you tends to be sensitive in every piece of life, berteman dengan siapapun nggak akan awet. Anyway, itu sebenarnya pilihan masing-masing juga sih,mau berkawan dengan siapa, heheheee....

Buat sahabat yang sedang dilanda baper akut, galau kronis, semoga segera mendapat pencerahan yah. Allah adalah sebaik-baiknya tempat untuk mengadu tapi tak adil jika engkau mengabaikan yang ada di sekitarmu. Amitie sans frontiere.

sedih bila kuingat lembaran itu, membuat jarak antara kita
resah tiada menentu hilang canda tawamu
tak ingin aku begini, tak ingin aku begini...
sobat, rangkaian masa yang tlah terlewat buat batinku menangis
mungkin karna egomu, mungkin karna egoku
maaf aku buat begini, maaf aku begini....
bila ingat kembali, janji persahabatan kita
takkan mau berpisah karna ini
pertengkaran kecil kemarin, cukup jadi lembaran hikmah
karna aku ingin tetap sahabatmu (Edcoustic)


4 komentar:

  1. Wuaa mba.. jadi beneran baper nih, jadi ingat sahabat, apa kabar ya dia sekarang... be sensible ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaa....aku jg lg mellow ini mbak :)

      Hapus
  2. huehehe,,, iya banget, sahabatan emang gitulah. tapi kadang seiring berjalannya waktu, orang-orang yang dulu pun sudah berbeda dan walaupun kita berusaha kembali rasanya tetap tidak bisa balik seperti dulu banget, misal dulu deket sekarang mah ya hi, hi aja, sekedarnya aja, tapi ya sudah, tidak semua orang ditakdirkan terus berada dalam hidup kita salah satunya ya persahabatan ini. makasih sharingnya mbak....

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama sama mbak. kayake aku lagi baper akut ni ya soal sohib

      Hapus

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...