Kamis, 04 Februari 2016

Generasi Melek Iklan



 Image result for gambar duit

Seiring majunya teknologi, berbagai media mulai menjamur, terutama media elektronik. Masing-masing berlomba-lomba untuk menambah viewer, menambah rating. Kalau rating bertambah, biasanya iklan makin banyak, otomatis. Hal ini menguntungkan medianya ( fee dari pengiklan ) dan pihak pengiklan. Tentu saja, karena dengan range tayangan iklan lebih sering, diharapkan penjualan produk bisa meningkat. Oh yeahhhh  J
Ngomong-ngomong soal iklan, akhir-akhir ini dihebohkan dengan iklan sebuah produk islami. Apa pasal? Karena produk ini menyematkan embel-embel halal pada produknya. Suasana menjadi riuh karena memang, dari sekian produk fashion sangat jarang sekali bahkan tidak ada label halal. In my opinion, mengingat kita hidup dominan muslim, kita husnudzon saja. Toh kalau produk kain semacam itu, haramnya dari segi mana? Iklan seperti ini bisa menimbulkan kesimpulan bahwa produk lain itu haram lho, jadi kita rela membeli fashion halal yang mana...ehm.....harganya juga bikin senyum kecut.
Sebagai konsumen, kita memang harus selektif. Tidak jarang pihak mengiklan hanya mementingkan terjualnya produk. Ada beberapa iklan yang saya lihat agak jonggol, eh janggal dan juga nggak baik buat peradaban manusia ( halahhh), diantaranya :
                a. Iklan semprotan nyamuk
                Lha bayangkan saja, kalau kita lihat di tivi, ada orang nyemprotin penakluk nyamuk di antara banyak orang bahkan di kamar tidur dan ada orang di dalamnya. Walah....memang nggak pusing tuh kena racun serangga?
                b. Iklan obat
                Beberapa produsen obat memasang dokter sebagai pengiklan. Wahh....pelanggaran nih. Kalau pengiklannya dokter dan berbusana dokter pulaaa, bisa menggiring opini masyarakat bahwa produk itu bagus be ge te. Padahal kan belum ada bukti riil bahwa produk itu memang bagus cocok untuk semua kalangan.
                c. Memakai kata-kata nomor satu, terbaik dan semacamnya
                Penggunaan kata ”100%”, ”murni”, ”asli” untuk menyatakan sesuatu kandungan harus dapat dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari otoritas terkait atau sumber yang otentik.
                d. Iklan produk makanan awetan
                Yaaa....ini nih, beberapa produk makanan awetan menyematkan label vitamin inilah, itulah. Lha, tetap aja itu produk olahan yang pakai pengawet, belum lagi MSG atau pemanis buatan. Yang mana gizinya??? Karena label seperti itu, orang awam mengira bahwa produk itu bisa dikonsumsi sering-sering .
Sebenarnya, memang ada etika dalam beriklan, ada payung hukumnya. Tapi kadang mereka mengabaikan aturan-aturan itu. Sebagai konsumen cerdas, kita harus bisa memilah-milah, jangan hanya karena gengsi. Selain itu, suatu produk itu cocok-cocokan, yang mahal belum tentu cocok ( cocok di kantong hahahahhaaa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...