Minggu, 10 April 2016

Panama Paper tidak sedahsyat Exam Paper



Image result for gambar anak ujianBulan ini publik dikejutkan dengan berita pembocoran rahasia dari sejumlah tokoh dunia yang disebut dengan Panama Paper. Kabarnya, dokumen tersebut lebih tebal daripada pembocoran season sebelumnya yang diungkapkan oleh Julian Assange melalui Wikileaks dan juga si ganteng Edward Snowden yang merupakan mantan pegawai di CIA. Pada zamannya, halah, kedua orang itu cukup sukses membuat negara superpower ( tanpa ranger) mendidih. Sejumlah tokoh disinggung dalam paper tersebut, tapi.....ah sudahlah ( gaya babe cabiita ) karena itu tidak begitu berpengaruh dalam kelangsungan hidup kita. yaa...kita.....wong cilik dengan masalah yang pelik. Apalagi kita yang khususnya bekerja di ranah pendidikan.
Kebetulan, bulan-bulan ini adalah bulan di mana ujian anak kelas ujung dilaksanakan. Memang, beberapa sekolah sudah menerapkan ujian dengan komputer, tapi sekolah yang menggunakan paper-exam juga tidak sedikit. Kita sebagai guru harus memastikan kalau anak-anak bisa mengerjakan karena ini penting sekali, ya bagi semua pihak. Bagi siswa, tentu, karena exam ini akan berpengaruh dengan kemana ia akan melanjutkan studi. Dengan mengikuti paper exam ini, ia mempunyai bukti otentik yang ( Insyaa Allah) akan menunjukkan kemampuannya. Bagi guru, tentu adalah hal yang membanggakan kalau siswa itu mendapatkan hasil yang bagus dalam ujiannya. Pasti dong, karena hasil siswa adalah tolak ukur kualitas guru ( ceileee). Sekolah juga tak kalah pentingnya karena ini berkaitan dengan promosi sekolah dan masa depan sekolah itu. Kalau sekolah tersebut memiliki anak-anak yang cemerlang, otomatis publik akan berlomba-lomba supaya bisa menembus sekolah, te o pe.
Paper-based exam ini dipercaya untuk menjadi penentu kualitas siswa. Ya....setelah sekolah sekian tahun dengan sekian materi pelajaran dan untuk mendapatkan sertifikat lulus, siswa menempuh ujian akhir. Sekolah sihh, maunya, mereka unggul dalam tiap pelajaran, apalagi kalau bukan untuk mengangkat nama sekolah. Bagi siswa yang cerdas, ini adalah hal yang biasa, tapi, bagi siswa yang biasa, mungkin mereka menganggap ini sebagai momok seolah-olah kiamat sugra di depan mereka. 
Bagaimana selepas ujian? Beruntunglah para pendidik yang siswanya menyumbangkan seragam layak pakai ke orang-orang yang masih membutuhkan. Yaa...semoga tidak ada siswa yang mencoret-coret seragam, alamakkk jahiliyah sekaliii. Lagi-lagi nama guru digadaikan.
Yahhh...kita doakan saja anak-anak kita diberi kemudahan dalam mengerjakan soal. Kata mbah Maimun “ Jangan mengharapkan anak pintar, ujungnya bikin kita emosi, tapi ajarlah dengan ikhlas dan doakan”, kurang lebih begitu yaaa....( mohon koreksinya)
Panama papers mah, itu urusan orang-orang kaya, biasa sajalah. Kalau exam paper? Walahhh.............itu urusan masa depan anak didik kita, masa depan profesi kita, masa depan yayasan kita, hahahahahhhhaaa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...