Jumat, 01 Juni 2018

Bersiap untuk selamat ; karena alam adalah kawan


source : viva.co.id
Sebagai negara yang dilintasi Sirkum Pasifik, tak ayal, bahwa Indonesia mempunyai banyak gunung berapi. Patutlah bersyukur, dengan adanya gunung-gunung berapi tersebut turut menyumbang keindahan alam dan kesuburan tanah. Sebagaimana yang dilantunkan oleh Koes Plus, tanah kita adalah tanah surga, tongkat, kayu dan batu jadi tanaman.

Namun, selain keindahan dan kesuburan, gunung berapi juga menyimpan misteri, ibarat bom waktu yang bisa meletus, kapan saja. Tercatat letusan maha dahsyat berhasil membawa nama Indonesia ke penjuru dunia melalui abunya. Beberapa gunung gagah itu seperti Krakatau yang abunya sampai Astralia, Tambora mencapai Eropa, dan ribuan tahun sebelumnya, ada gunung purba Toba yang konon abunya mencapai GreenLand.

Sampai sekarang pun, gunung berapi di Indonesia nampaknya silih berganti menampakkan seringainya. Dalam dua dekade terakhir, tercatat beberapa gunung yang terbatuk-batuk seperti Sinabung, Lokon, Soputan dan yang terakhir adalah gunung Merapi. Beberapa ada yang kehilangan nyawa, luka-luka atau harus rela lahan pertanian tertimbun untuk sementara waktu.

Yah, ada kalanya alam menunjukkan taringnya. Ibarat berkawan, kadang terjadi perselisihan, ngambek, marah. Itu adalah tentang bagaimana kita mencari celah untuk memahami sehingga korban bisa diminimalisir bahkan tidak ada.

Dengan pengetahuan tentang gunung api dan didukung dengan kemajuan transportasi dan informasi, hal ini bisa meringankan dalam menghadapi bencana gunung meletus. Begitu pula dengan  mengenali bahayanya, mengenali gejalanya sehingga bisa mengurangi resikonya . Ketika gunung itu meletus, lahar panas menerjang meluluhlantakkan semua. Ditambah dengan awan panas dengan pergerakan begitu cepat, memanggang apapun yang ia lewati.

 Biasanya, masyarakat setempat dengan kearifan lokalnya dapat melihat gejala alam sebagai tanda-tanda gunung meletus, antara lain :suhu di sekitar gunung meningkat, mata air mengering, sering terdengar gemuruh, kadang-kadang gempa kecil dan terjadinya migrasi hewan-hewan dari gunung.
Kalau sudah begini, sudah pasti gelombang kepanikan menyebar.  Tetap tenang dan stay alert.

Beberapa hal berikut ini disarankan ketika terjadi letusan :
Menghindari daerah rawan bencana, daerah dimana dilalui lahar, lereng gunung dan lembah.
Menjauhi daerah angin di gunung berapi. Hal ini untuk menghindari hujan abu
Memakai baju yang melindungi tubuh seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lain-lain.
Memakai kacamata, bukan lensa kontak.
Jangan lupa memakai masker.
Ikuti petunjuk dari tim penyelamat

Untuk poin yang terakhir, ini penting karena beberapa orang masih ada yang suka menempati rumahnya kendati bencana makin memburuk. Mereka beralasan dengan harta khususnya ternak yang mereka tinggalkan. Ayolah, harta bisa dicari tapi nyawa hanya satu. Memang betul, kematian adalah takdir tapi setidaknya kita sudah berusaha.

Sebagai informasi terkini, untuk membantu masyarakat terkait gunung api, baru-baru ini bnpb meluncurkan aplikasi cek posisi untuk gunung Merapi. Adapun fungsi dari aplikasi ini adalah untuk memetakan daerah sekitar gunung Merapi berdasarkan statusnya. Melalui aplikasi ini kita bisa tahu daerah mana yang aman, rawan maupun berbahaya. Semoga dengan adanya aplikasi ini mempermudah dalam mengevakuasi ketika sesuatu yang buruk terjadi.

Bersahabatlah dengan alam bukan menzaliminya. Letusan yang terjadi belum apa-apa dibandingkan karunia pesona alam dan kesuburan tanahnya. Gunung meletus memang kehendak alam. Bertakwa dan bersabarlah atas kehendakNya. Sungguh, dunia ini penuh keseimbangan, ada sedih, ada senang, ada karunia ada bencana. Dengan datangnya bencana, disitulah kita dites kualitas beragama kita. Sebagai pamungkas mari bersama-sama menjadi masyarakat melek bencana, mengetahui gejala, penyebab, akibat dan bagaimana bertindak dalam menanggapi bencana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...