Kamis, 19 November 2015

traditional to international



Pelajarilah budayamu, kelak budayamu itu yang akan membawamu keliling dunia.
Penulis pernah mendengar ungkapan sedehana itu, tapi kalau dipikir-pikir, iya juga sih. Apalagi, sekarang ini, generasi muda kita malah cenderung tergila-gila dengan serangan budaya luar. Mereka pikir, dengan mempelajari budaya luar, dia lantas diakui dunia. Are you sure?
Sekarang ini, pemuda-pemudi kita bisa dikatakan tuna-budaya, atau mungkin sekedar amnesia budaya. Mereka berbondong-bondong mempelajari budaya negara lain, sedangkan budaya sendiri tidak ia sentil. Makanya, sekarang banyak ditemukan anak-anak yang pandai break-dance, beat box tapi tidak tahu tradisi suku-suku Indonesia.
Indonesia adalah negara yang multikultur. Banyak sekali budaya yang bisa dipelajari, mulai dari Aceh hingga Papua. Kita belajar sungguh-sungguh, dengan tekun. Begitu kita mahir, jangan tunda untuk memperkenalkannya ke dunia. Toh, sekarang banyak media-media untuk memperkenalkannya. Berikut ini adalah beberapa nama seniman yang go international mengenalkan budaya Indonesia.
1. Devi Qorina
Mungkin namanya terdengar asing, tapii....weits....ternyata gadis ini sudah pernah ke Singapore, menjadi wakil Indonesia dalam Chingay Singapore Parade. Di sana ia tampil menari setelah sebelumnya bermain gamelan. Gadis Semarang yang mengenyam pendidikan di Undip fakultas Komunikasi ini memang rajin belajar menari di sanggar.
2. Eko Supriyanto
Dia adalah seorang penari yang moncer di luar negeri. Dia menari sejak umur tujuh tahun. Kebanggaanya bermula ketika ia terpilih menjadi penari latar oleh Madonna.
Dari 1998 sampai 2001, ia mengorganisasi dan mengkoreografi sebuah pementasan berseri yang berjudul “Second Journey”, dan membawa dia tur keliling Nusantara bersama para penari dan seniman dari Indonesia, Los Angeles, Seattle, New York, dan Korea.
Eko yang beraksen kental Jawa ini juga pernah menari dan mengkoreografi opera produksi Gyorgy Ligeti yang berjudul “Le Grand Macabre” yang disutradarai Peter Sellars di Paris dan London. Pria yang punya beberapa anak angkat di Solo ini juga pernah pentas untuk Asian Contemporary Dance Festival di kota Osaka dan Okinawa di Jepang pada 2002
Selain itu, ia juga pernah menjadi penasihat tari untuk produksi Julie Taymor’s The Lion King Disney di Pantages Theater, Hollywood. “Opera Jawa” adalah film perdananya yang diarahi sutradara top Garin Nugroho dan Eko adalah salah satu aktor utama di fi lm musikal ini. Film ini salah satu yang terpilih dan ditayangkan di San Francisco International Film Festival 2007.
3. Didi Kempot
Yoshhh.....sudah pasti tahulah yaaa...itu lho, penyanyi pop jawa. Mungkin generasi sekarang tidak begitu mengenal, tapi jangan salah.....Didi Kempot ini dikenal di Belanda dan Suriname. Tak jarang ia menggelar konsernya yang dihadiri banyak penonton.
4. Didik Nini Thowok
Ia adalah peranakan Jawa China. Nama aslinya adalah Didik Hadiprayitno atau Kwee Tjoen Lian. Dia adalah penari terkenal yang go international.
Didik Nini Thowok terkenal karena keunikannya dalam memadukan tarian klasik, rakyat, modern dan komedi. Satu dari sedikit seniman yang menampilkan tari tradisional lintas gender. Keahliannya menjiwai karakter perempuan dalam berbagai tarian daerah seperti tari topeng, Sunda, Cirebon, Bali, dan Jawa Tengah, hal ini terkadang membuat penonton kebingungan menentukan jenis kelamin penarinya. Didik Nini Thowok merupakan penari papan atas dunia.
Sebutan sebagai seniman cross gender (sebuah identifikasi terhadap sebuah kemampuan yang melintasi batas-batas seksualitas) baru didengarnya kala ia bepergian ke luar negeri tahun 2000 lalu. Pada Maret 2003, ia tergabung dalam pertunjukan yang berjudul Impersonators, The Female Role Players in Asian Dance and Theater di Tokyo, Jepang. Dalam pertunjukan yang disponsori Japan Foundation ini, Didik bergabung dengan para penari cross gender dari berbagai negara di Asia.
Dan masih banyak lagi putra –putri Indonesia yang berprestasi di luar negeri. Cintai budaya negeri sendiri dan tunjukkan pada dunia. Indonesia bukan negara rasis apalagi teroris. Indonesia is where the diversity lives in harmony.................





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...