Minggu, 23 Juli 2017

Karena dibully tak selezat nasi kebuli

Jadilah mulia tanpa menghinakan orang lain

Yey, tahun ajaran baru, teman baru, guru baru, sekolah baru. Masa-masa ini riuh dengan berita tentang pendidikan, mulai dari kehebohan sekolah baru, sampai dengan berita kurang sedap yaitu tentang aksi pembullyan baik itu siswa berseragam maupun yang sudah bergelar mahasiswa.

 Entah demi eksis atau menunjukkan keperkasaan, dikabarkan ada anak sekolah membully temannya, mahasiswa membully rekannya yang katanya berkebutuhan khusus. Yaa ampun....apa ini efek ditiadakannya pelajaran moral pancasila atau keseringan nonton John Cenna yak, haish.

Mungkinkah dari sisi pelaku, ia mendapatkan kepuasan tersendiri setelah melakukan pembullyan itu? Bully itu sendiri tak hanya sebatas fisik lho. Tapi ngata-ngatain orang, menjadikan temannya bahan candaan itu termasuk juga lho. Jadi, menyebut miskin, tonggos, pesek dan lain sebagainya itu termasuk kriminalisasi lidah.

Kalau baik itu bisa ngetop, kenapa harus jadi buruk?
Kalau hanya sekedar eksis, kenapa harus dengan membully ya. Ada banyak cara-cara yang cerdas seperti ikut kompetisi, entah itu yang menguras otak atau olahraga yang menguras tenaga, menyelenggarakan kegiatan, berusaha keras menjadi juara, mempertahankan IPK cumlaude dan masih banyak lagi.
Kalau hanya menyalurkan hobi, mendapatkan kepuasan, hey....kamu normal kan? Masa iya mendapatkan kepuasan melalui penderitaan orang. Masih banyak cara-cara elegan kan ya untuk aktualisasi diri. Apalagi kok ya sampai hati memvideokan dan menyebarluaskan.

Lebih gemes lagi kalau yang dibuly itu hanya diam menikmati kepedihan, hadeuh. Lalu harus bagaimana? Kalau kamu punya tenaga lebih kenapa tidak dimanfaatkansetelah physically dianiaya? It’s okay kalau dibilang tukang ngadu kalau kamu memang get irritated, asal jangan lebay yahh.

Jadilah orang yang beruntung dengan membuat hari esok lebih baik dengan sebelumnya.

Semoga pembully-pembully itu segera tergerak hatinya ya. Efek bagi korban bisa jadi lama sembuhnya lho, bisa jadi pengalaman traumatis. Ingat Chester Bennington, vokalis band Linkin Park yang tewas karena bunuh diri kan? Kabarnya doi punya pengalaman buruk waktu kecil yang sampai akhir hayatnya masih membekas ...Nahh lhoo.....padahal doi kan sudah ngetop, he can get everything ya, tapi ternyata ada sisi gelap yang tak bisa terungkap. Meninggalnya sang vokalis kok ya pas sama momen yang sedang naik daun( apa maksud dari tulisan ini, toyorr). Daripada membully lebih baik makan nasi kebuli ah, lezaaat...hahaha....

Untuk yang pernah dibully, stay strong, berdamai dengan masa lalu itu lebih baik. See, pemandu talk show terkenal Oprah Winfrey pun punya masa lalu kelam tapi ia bisa menjadi lebih baik, lebih bahagia. 

“Sesungguhnya yang paling mulia dan paling tinggi derajatnya di antara kalian di sisi Allah di dunia maupun di akhirat adalah yang paling bertakwa. Jika kalian ingin saling berbangga, saling berbanggalah dengan takwa (kalian).” (Ruhul Ma’ani, 19: 290)


2 komentar:

  1. Setujuuu Mbak, Saya minggu lalu ke guru BK sekolah karena anak says yang kelas 7 baru juga seminggu sekolah sudah dibully. Alhamdulillah langsung ditangani Dan saya lihat anak saya sudah Makin nyaman dengan lingkungan batunya ☺. Btw, salam kenal ...

    BalasHapus
  2. syukur alhamdulillah mbak :)...lam kenal juga yaa

    BalasHapus

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...