Rabu, 16 Desember 2015

ayo ngajii



Qiroati, bersihkan fikir jernihkan hati
Mengaji , belajar, tholabul ilmi, atau apapun namanya, yang intinya adalah menuntut ilmu, memang membutuhkan fikir dan hati yang bersih supaya ilmu mudah nyantol ke otak, bukan begitu jamaah???
Halah...gayanya macam ustadzah khotbah saja hihihiii. Ceritanya nih, saya memang lagi belajar mengaji. What??? Apa enggak ketuaan tuh? Pede aja lagi, seperti slogan di blog ini, never too old to learn yaaa. Kalau mengaji sih, sebenarnya sudah saya tekuni sejak masih kanak-kanak yang berlanjut dengan bolong-bolong (olala). Cuma...karena lingkungan kerja saya  yang religius dan sebagian besar ada tahsin, jadi ketularan deh. Metodenya emang berbeda dibanding dengan ketika saya kecil. Kami menyebutnya dengan metode Qiroati ( menurut cerita, sebenarnya metode ini sudah lama dikembangkan, tapi kurang populer).
Awalnya, kami diminta untuk membaca AlQuran sebagai “placement test”. Oh yaa? Metode ini seperti Iqro, yang punya tingkatan dari satu hingga tingkat Gharib. Gharib??? Gharib lho bukan ghaib,....yaaaa...kalau di dunia perkursusan seperti Advanced gitu. Jadi dari cara kami membaca kitab, sang Guru sudah bisa menentukan kami termasuk kelas yang mana.
Sedikit mengejutkan, saya yang yang kenal ngaji sejak kecil, ketika dites, masuk buku tiga. Kidding???? Hemmm.... ternyata bacaan yang selama ini saya pakai banyak kesalahan, baik membaca huruf atau tajwidnya ( jangan-jangan dulu belajarnya sambil tidur nihhh). Ampuunnn... tapi tetap pede dong, dengan lapang dada...meski anak didik sudah jauh melangkah, tapi saya tidak akan menyerah. Menyerah untuk belajar maksudnya, bukan mengejar ketertinggalan dari anak murid heheee( lha wong kelas 3 saja ada yang sudah sampai buku 4, gimana mau ngejar coba???)
Susahnya....karena lidah saya sudah terbiasa dengan lafal yang keliru, jadi saya seringkali harus mengulang-ulang bacaan, biar lentur katanya. Untungnya, ustadznya engga killer gitu, masih ada sisipan humornya, jadi betah ngajinya.

cc; thanks to +Wifa el khairah Ramadhan  yaa...dah membantu saya menyalurkan bakat narsis saya hihihiiii.....
 

2 komentar:

  1. kalo saya ikut tahsin mbak...
    tapi dah level brpa ya saya lupa berhenti
    hehee
    mau lah ikut ngaji lagi

    BalasHapus
  2. tetep semangat yaa mak, meski usianya dah mulai "senja" yaa. kadang kalo papasan sama anak murid tengsin juga nih

    BalasHapus

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...