Senin, 28 Desember 2015

mencerna makna dari Lir-Ilir



Makna yang Terkandung Tembang Jawa, “ Lir-Ilir”

Ngomong-ngomong , ada yang kenal tembang Jawa yang dimaksud? Biasanya, tembang ini diajarkan ketika masih di sekolah dasar. Dan ternyata, ini bukan hanya sekedar tembang biasa, tapi ada nasihat tersembunyi lho.
Tembang ini, menurut sejarah, diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Beliau menciptakan tembang tersebut dalam rangka dakwah. Yaaa....dakwah beliau lakukan dengan tidak terang-terangan tetapi menggunakan media seperti tembang dan wayang. Wait...fokus, fokus, topiknya cukup tentang lir-ilir yaaa. Sebelum capcuz, aku ingatkan lagi liriknya yaaa...
Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wong sumilir
Tak ijo, royo-royo
Tak senggo penganten anyar, tak senggo penganten anyar
Bocah angon, bocah angon, penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu penekno, kanggo masuh dodotiro, kanggo masuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro, kumitir bedah ing pinggir
Dondomono, jlumatono
Kanggo sebo mengko sore
Kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane
Do surako, surak iyo...
Ehmm.... yang non-Jawa, mungkin cukup dengerin yaaa ( yang Jawa saja belum tentu bisa mengerti hehehee)... Puk-puk...aku kasih terjemahannya dehh, kurang lebih begini :
Sayup-sayup bangun dari tidur, begitu hijau bagai pengantin baru
Anak gembala-anak gembala, panjatlah pohon belimbing itu
Meski licin, tetap kau panjat, untuk mencuci dodot ( baju )
Bajumu bajumu, ada sedikit kerusakan di pinggir
Jahitlah, perbaikilah, untuk menghadap nanti sore
Mumpung terang bulan selagi ada kesempatan yang luas
bersoraklahh
Pada baris pertama, itu dimaksudkan dengan Islam yang mulai tumbuh ( menghijau). Sedangkan anak gembala, diartikan sebagai raja/pemimpin( gembala adalah pemimpin bagi ternaknya bukan). Memanjat pohon belimbing mempunyai makna menuntut ilmu. Meski  terdapat kesulitan ( licin), tetaplah menuntut ilmu, untuk memperbaiki agama ( di sini dilambangkan dengan baju, dodot = pakaian kebesaran raja Jawa).
Pada baris ke empat, dikatakan bahwa baju ( agama yang ia anut sebelumnya) terdapat sedikit kekurangan. Maka, perbaikilah, untuk sebagai bekal menghadap Yang Maha Kuasa, mumpung masih ada kesempatan.
Nahhh....begitulah kira-kira makna yang terkandung dalam tembang itu. Wahh....mantep juga ya artinya. Demikianlah, usaha Sunan Kalijaga, atau nama aslinya Raden Rachmat melakukan syiar. Syiar beliau lakukan dengan perlahan, dan damai.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...