Kamis, 17 Maret 2016

Baper??? no way



Tok...tok...tok...lama enggak nongol karena mid term tes, tak kuasa tangan ini untuk menari-nari di tuts laptop tersayang, haiyahhhh....
Image result for gambar siluet muslimahMeski masih paruh bulan, tapi tetap semangat yaa ( bingung; mati gaya).....tulisannya enggak berat-berat kok, Cuma mau bahas kata yang lagi ngetrend. Yups, di abad ini memang perbendaharaan kata bahasa Indonesia menjadi semakin beragam ( Kamusnya makin tebel aja nih ). Nah, yang baru-baru ini akrab di telinga salah satun ya adalah baper. Bahkan kata tersebut jadi salah satu program kuis di stasiun tivi swasta.
Sebenarnya, apa itu baper sih? Usut punya usut, baper itu adalah singkatan dari Bawa Perasaan. Maksudnya, mungkin seperti sensitif gitu kali yak. Dikit-dikit masukin ke hati. Habis itu, kalau tidak berkenan, bergidik deh.
Perlu enggak sih baper? Ya...meskipun kata itu lagi trend, bukan berarti kita ngikuti arus juga. Apalagi, kita memang makhluk sosial, yang pastinya saling membutuhkan dengan yang lain. Menurut saya, baper lebih menggiring ke kemudhorotan daripada maslahahnya. Contohnya ni....teman-teman bercanda, kita yang kelebihan lemak dipanggil ndut, eh kita baper...yaaa......kita sendiri yang kepikiran, lha kita yang sakit hati, mau ngapa-ngapain jadi enggak mood. Mengutip kata-kata anak jaman sekarang “ mainnya kurang jauh, tidurnya kurang malam...”
Kalau pribadi kita dikit-dikit bawa perasaan, yang ada kita tersinggungan. Kata teman-teman sih, orang yang tersinggungan malah enggak enak diajak gaul. Orang-orang di sekeliling bawaannya serius, kalau ngomong jangan keceplosan. Hihihihiii....
Sensible doesn’t mean to be sensitive. Ya...akar kata yang sama tapi beda makna. Sensible itu peka, peka terhadap sekitar, tidak cuek. Contohnya, ada ibu-ibu gendong anak berdiri di KRL, sementara kita duduk manis, it’s better kita tukar tempat. Beliau duduk, kita yang berdiri. Bagaimana dengan sensitive? Sensitif itu lebih dekat ke tersinggung. Dibecandain dikit, langsung kecil hatinya, halah...
Sebaliknya, kita memang harus berhati-hati dengan lisan. Kita tidak tahu apakah suasana hati lawan bicara sedang cerah atau mendung ( apalagi akhir bulan xixixixixii). Kata orang, lisan itu bisa jadi pedang, mulutmu harimaumu. Jadi....berhati-hatilah, waspada-waspadalah (bang napi???).
Hayoo....siapa yang baper disini???? Semoga terhindar dari gejala baperware yaaahhh...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...