Kamis, 10 Agustus 2017

Full Day atau Half Day???...Ketika Galau Milik Semua Kalangan


Masyarakat kita memang dikenal sebagai masyarakat yang reaktif, entah itu hal yang baik maupun buruk. Berawal dari kepo dan viralism, semua jadi tahu. Dibalik berita tersebut ada yang peduli, ada yang nyinyir adapula yang sebodo teuing emang gue pikirin.

Beberapa hari yang lalu( atau bahkan sekarang pun masih) sempat berisik dengan wacana Full day school. Beberapa kalangan pun ikut berkomentar akan rencana pak Muhadjir. Katanya sih, sudah dipertimbangkan, tapi ternyata isu tersebut juga menimbulkan pro dan kontra.

As for myself, Full Day School Ataupun Half day school masing-masing punya plus dan minusnya. Kata anak muda sekarang mah, keduanya punya fanbase sendiri-sendiri. Para orang tua punya alasan tersendiri untuk memilih.

Perlu diketahui bahwa Indonesia mempunyai demografi yang berbeda-beda. Sosial budaya di Jakarta bisa saja berbeda di salah satu desa pelosok di Sumatra sana. Jakarta dengan dinamikanya yang lebih ribet, sebagian ada yang hedonis, materialistis ( tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan ibukota lebih mahal). Bagi mereka yang sibuk, kedua orang tua bekerja, mungkin lebih memilih full day dengan pertimbangan anaknya berada di lingkungan yang bertanggungjawab. Kalaupun toh di rumah ada ART, mungkin ART tersebut tidak punya power sebagaimana guru, seperti membiarkan seharian main games, nonton tivi ataupun youtuban yang seronok. Kalau di sekolah anak diharapkan untuk lebih teratur, punya tanggungjawab. Selain itu, biasanya full day school yang islami akan menyematkan materi ngaji untuk anak didiknya sehingga tak perlu lagi TPQ. Selain itu, ada juga sekolah setingkat SMA yang sampai sore dengan tujuan anak muridnya tidak banyak keluyuran nggak jelas apalagi tawuran, hadeehh. Yaa memang untuk Full Day school memang cukup menguras kocek, ya iyalahh, sekolah menanggung makan siang, menyediakan guru ngaji dan paketan-paketan lain.

Bagi masyarakat kampung yang sosialnya masih erat, budaya yang masih mengakar, mungkin gagasan ini tidak cocok. Mereka biasanya punya peliharaan macam kambing yang biasanya mengharuskan anak-anak merumput, angon kambing atau sekedar ngrangsum ayam di sore hari. Dengan ekonomi yang pas-pasan, mereka lebih suka anak-anak mengaji sore hari di mushola terdekat dengan biayanya cukup murah, cincailah sama ustadznya. Anak-anak di pelosok sana masih bisa menikmati semilirnya angin sore tanpa polusi sambil baca buku di bawah pohon ditemani kambing-kambingnya. Lepas itu, magrib mereka ke surau mengaji bersama-sama.

Begitulah. Beda masyarakat, beda pendapat. Tak perlu ngotot harus full day ataupun half day. Semua ada alasannya masing-masing, mana yang lebih cocok, yang nyaman untuk orangtua dan calon siswa. Saya sendiri berada di full day school but i am alright, enaknya Cuma lima hari kerja, sabtu libur. Bagi yang half day tak perlu risau tak ada peminat. Keadaan lingkungan di Bekasi jelas beda dong sama Ciraos.

Kembali lagi, bahwa  Full Day maupun Half day menurut saya adalah preferensi anak dan orang tua. Memang, keputusan Full Day school tidak bisa dipukul rata untuk semua kalangan, untuk semua daerah.  Tapi ini juga bukan berarti Full Day itu buruk, half day yang terbaik.

Yang penting pak menteri, konsistensi, kurikulum gak usah berkali-kali ganti. Keberhasilan suatu kurikulum tak bisa dilihat hanya dalam kurun waktu setahun kok. Jangan bikin galau para pendidik deh, yang ini belum mudeng, terbit yang lain...olalaaa....


2 komentar:

  1. Mbak, kalau di DKI Jakarta sudah berapa tahun ini, sekolah Senin-Jumat, Sabtu libur..Maksudnya full day seperti itu apa ya? Enaknya, Sabtu-Minggu bisa acara keluarga sih..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. nek sepengetahuan saya full day itu sehari, ya nggak sampai maghrib juga si, biasanya ashar, aktifitas memang lebih padat, enaknya sabtu libur, atau biasanya utk keg ekskul. tp ada jg yg sampai zuhur, sabtu skul. ekskul biasanya di weekdays. atau biasa krn keterbatasan ruang, jd ada yg masuk siang, gantian kelas. kyk gt kali ya mbk @dian Restu

      Hapus

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...