Selasa, 13 September 2016

jika atasan tak seindah impian




Anda seorang pegawai? Anda bekerja dengan orang lain? Tenang....anda tidak sendiri hihiiiii....
Sebagian orang bilang lebih enak punya usaha sendiri, meski kecil. Ya....ada plusnya, karena kita yang jadi bos ( ceileee), kendali di tangan kita dong. Segala kebijakan bersumber dari kita, sang pemilik usaha. Memang si....tentunya berfikir kita lebih berat dan dalam agar eksistensi usaha tetap terjaga.
However, adapula yang belum punya nyali untuk menjadi entrepreneur, ya sudahlah, enggak apa-apa, kita hargai keputusan mereka. Ada banyak cara untuk mengais rejeki. Everyone has their own background of decision yaaa....
Ya....bagi sebagian orang, menjadi pegawai tetap jadi pilihan. Jadi pegawai yang artinya sebagai perpanjangan tangan suatu bentuk usaha, apapun itu namanya. Ya itu, pegawai memang disetting dengan strata sedemikian rupa. Bersyukurlah bagi yang sudah di atas, bersabarlah bagi yang masih di bawah.

Menjadi pegawai memang tak mudah meski kerap dianalogikan nurut perintah atasan. Kenapa? Sederhananya saja, pegawai juga manusia. Mereka adalah individu berbeda yang masing-masing punya pola pikir berbeda. Mereka bukanlah robot yang tak punya hati nurani. Mereka adalah ,manusia yang mempunyai kepentingan yang berbeda, tidak melulu seputar urusan kerja. Apalagi kalau sudah berkeluarga, lebih riweuh lagi kan.

Homo homini lupus, homo homini socius, begitulah kata expert. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan manusia adalah makhluk sosial. Dengan kata lain, kita ini saling membutuhkan. Seorang arsitek butuh pekerja agar bangunan tak sekedar gambar, seorang direktur butuh petani karena mereka masih makan nasi, bukan uang. Begitu juga dalam tubuh perusahaan. Manager butuh pegawai untuk membuat laporan, direktur butuh sales agar penjualan mengalami peningkatan. Semua bersinergi dong.

Ya....memang betul, kadang di dalam keriwuhan itu terjadi gesekan kepentingan. Perselisihan itu biasa karena memang kita punya cerita sudut pandang masing-masing. Tapiii...mbok ya disikapi dengan dewasa. Enggak usah berlama-lama. Kata Rasulullah, berantem lebih dari 3 hari itu dosaaa besar, heeeheee...( bagi yang ustadz mohon koreksinya)

Atasan bawel? Anggap biasa aja, barangkali dia lagi pusing nyusun strategi agar usahanya lancar jaya. Yang penting, tidak menganggu produktivitas, kreatifitas kita dalam berkarya. Yaa....kalau atasan keliru, boleh lah ya kita bersuara. Itu justru jadi nilai plus kita lho sebenarnya, berani bicara. Tapi yang sopan ya, lemah lembut. Seperti yang dicontohkan Baginda Nabi pada seorang Yahudi buta yang suka mengumpatnya. Bisa jadi, kita yang inovatif ini (huekkk) dipromosiin jenjang karir yang lebih tinggi, alhamdulillah. Bagaimana kalau benar-benar mengesalkan? Huuufftt...jika kamu dihadapkan dalam posisi yang tidak sesuai nurani, di luar logikamu tapi masih manusiawi dan kamu tak punya nyali untuk pergi....ya bertahan dan pura-pura budheg hahahahhhaaa....banyak-banyaklah makan sayur nangka ya ( lho lhooo...itu gudheg mbakyuuu)....

Baik-baik ya mbak mas bapak ibu pegawai. Niatkan saja untuk ibadah apalagi yang kepala keluarga, termasuk jihad lho. Sabar dan istighfar, siapa tahu sebentar lagi dapat promosi. Buat yang atasan, berbaiklah pada bawahan because without them, you are nothing. Saling melengkapi saling, memperbaiki diri. Be open minded, peka terhadap sekitar dan ramah akan kritikan. Jangan sombong lho jadi atasan karena di Tanah Abang atasan 100 ribu dapat tiga hahahahaaa.....





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...