Minggu, 22 Januari 2017

Menyibak mendung



Perempuan itu memandang laptopnya sambil sedikit menebar senyum sendiri, kadang sesekali menengok ke layar hapenya, entahlah, sepertinya aura kebahagiaan sedang menaungi dirinya.
Sebagai seorang perempuan yang konon suka bercerita, Saqeena justru kebalikannya. Dia lebih banyak diam dan menyibukkan diri. Berbicara seperlunya, begitu kata teman-teman yang ada di sekitarnya. Kadang ia melucu atau diskusi ringan, tapi tidak tentang pribadinya. Meski begitu, ia tipe yang enak dijadikan teman, terutama pendengar, ya...pendengar yang baik.
“ Saqeena, heppy banget nampaknya,”sapaku.
“ Iya nih.”
“Boleh tahu nggak nih? Cerita dong, suntuk nih. Laporan sudah selesai, mantengin laptop terus cape,” rayuku.
“Hemmm...kasih tahu nggak yaaa...”, ujarnya.
“ Yeeee....Saqeena, boleh dong ngepoin kamu sesekali.”
“ Aah, jadi gini, adik iparku dan suamiku kini sudah mulai rajin sholatnya.”
“Waah, selamat ya...” Uhmmm.....bingung mau berkomentar apa, sampai si gadis disampingku ikut nimbrung, mungkin mendengar karena suasana yang sunyi.
“Yee Saqeena, emang seharusnya begitu kan? Mereka kan sudah baligh, kalau sama bapakku mah, udah di sabet pakai sapu lidi,” cerocos Laila.
“Apalagi kalau shubuh lewat, bisa diguyur tuh. Sekarang si  abang sama adik-adik rajin sholatnya, termasuk yang sunnah juga lho. Beruntung deh yang dapat mereka, sholeh, pintar pula” tambahnya.
“Eh, begitu ya...” Saqeena tersenyum., agak kecut sih seperti menyembunyikan suatu kekecewaan. Kami kembali menatap laptop masing-masing. Iseng-iseng, setelah beberapa saat, aku cek facebook dan kutemukan status yang panjang kali lebar dan jelas sekali itu akun siapa.
"Setiap orang berkewajiban menjadi lebih baik, lebih baik dari sebelumnya, bukan lebih baik dari orang lain. Kalian tumbuh di lingkungan Islami, begitu juga dari pendidikan dasar sampai kuliah pun masih bernaung di pendidikan Islam. Kalian tak pernah merasakan bagaimana beratnya mengubah orang dengan karakter yang sudah terbentuk. Mungkin bagi kalian ini biasa, tapi bagiku ini adalah hal yang luar biasa. Masih banyak PR yang harus kuselesaikan, semoga menjadi tabungan akherat yang berarti."
Aaah, benar sister, aku tahu untuk siapa status yang baru saja kau tulis, bolehlah aku komentar ya cantik...
“ Tetaplah berbuat baik karena kita tidak tahu amalan mana yang membawa kita ke surga. Bahkan sebesar dzarrah pun diperhitungkan olehNya. Tetap Semangat, gapailah cintaNya meski dengan merangkak.”
Ia hanya membalas dengan icon senyuman,.
Langit Bekasi mulai cerah. Gelapnya mendung kini pudar, benarlah bahwa mendung tak berarti hujan. Ternyata masih banyak misteri yang belum kupahami. Ya Allah, jadikan diriku orang yang baik tanpa merendahkan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

English_6thGrade_#4

  Cross a,b,c or d of the right answer! 1.       Kim :................? Ran: I am twelve a.        How are you                        ...